Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Nasional

Bikin Jokowi Terheran-heran, Ini Kisah Sukses Sayudi, Pria Lulusan SD Pemilik Warteg Kharisma Bahari

Sayudi hanya lulusan Sekolah Dasar (SD). Meski demikian, dia mampu menaklukkan Ibu Kota dengan deretan warteg yang tersebar luas.

TribunJakarta.com/Satrio Sarwo Trengginas
Pemilik Warteg Kharisma Bahari, Sayudi, pada Minggu (27/1/2019). 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA- Sayudi hanya lulusan Sekolah Dasar (SD).

Meski demikian, Sayudi mampu menaklukkan Ibu Kota dengan deretan warteg yang tersebar luas.

Dia berhasil mematahkan anggapan orang bahwa orang kecil tak bisa meraih sukses hingga mendulang pundi-pundi keuntungan.

Baca juga: Profil Usaha Salon Binaan Pertamina Cilacap: Siasati Pandemi dengan Layanan Keliling

Warteg yang bernama Kharisma Bahari itu telah menggaung di telinga masyarakat luas seiring dengan banyaknya warteg tersebut di sejumlah wilayah.

Cerita kesuksesan Sayudi malah bermula dari pengalaman menyedihkan yang membuat ia bisa sampai sekarang ini.

Setamatnya Sekolah Dasar (SD), ia sudah membanting tulang membantu orang tua hingga pernah mencicipi bekerja sebagai pedagang asongan.

Kemudian saat di Ibukota, pria asal Tegal, Jawa Tengah itu mengadu nasib dengan berjualan warung nasi di bilangan Cilandak.

Tak cukup hanya berjualan nasi, Sayudi pun memutar otak bagaimana bisa menuai keuntungan lebih dari sekadar warung nasi itu.

Akhirnya, ia memberanikan diri untuk melebarkan sayap usahanya agar kian besar.

"Pas awal bangun warung nasi kaki lima itu saya ngutang, setelah beberapa tahun ngumpulin modal baru saya bisa buka warteg.

Saat mencari lokasi warteg, saya terbentur sulitnya mengontrak tempat.

Banyak pemilik tempat enggak mau karena image warteg itu masih kumuh," bebernya kepada TribunJakarta.com di ruang kantornya, Cilandak, Jakarta Selatan, Minggu (27/1/2019).

Kemudian, dari berjualan warung nasi, Sayudi pun menggaet rekan kerja maupun sanak saudaranya di warteg untuk membuat sistem usaha bagi hasil.

Sebab, Sayudi saat itu memiliki modal cukup untuk membantu mereka yang ingin membuka usaha warteg dengan pinjaman hanya minimal Rp 2 juta per bulan.

Warteg yang ia tawarkan pun lebih bersih dan jauh dari kesan kumuh dan kotor.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved