Berita Nasional
Bikin Jokowi Terheran-heran, Ini Kisah Sukses Sayudi, Pria Lulusan SD Pemilik Warteg Kharisma Bahari
Sayudi hanya lulusan Sekolah Dasar (SD). Meski demikian, dia mampu menaklukkan Ibu Kota dengan deretan warteg yang tersebar luas.
"Misalnya, sewa kios Rp 30 juta dalam satu tahun, berarti per bulan kan Rp 2,5 juta.
Pengelolanya suami istri dan 2 karyawan.
Nanti sistemnya bagi hasil.
Jadi setelah dipotong sewa kios dan gaji karyawan, misalkan untung per bulan dapat Rp 10 juta bagi hasil saya dapat Rp 5 juta pengelolanya dapat Rp 5 juta juga," terangnya.
Tapi, seiring berjalannya waktu, Sayudi mengganti sistem usaha dari bagi hasil dengan membuka sistem franchise.
Lantaran rekan kerja maupun sanak saudaranya yang mengikuti sistem bagi hasil berhasil dan hendak menbuka usaha warteg baru.
"Jadi rekan-rekan kerja saya yang sebelumnya ikut sistem bagi hasil akhirnya bisa berdiri sendiri.
Kemudian rekan saya itu punya modal besar meminta saya untuk mencarikan lokasi warteg baru.
Dari situ saya lepas sistem bagi hasil menjadi sistem franchise," bebernya.
Dari hasil mencarikan lokasi warteg itu dengan tempat strategis dan harga sewa terjangkau, Sayudi pun mendulang keuntungan karena merek dagang miliknya turut dikibarkan bernama Kharisma Bahari.
"Namanya tetap Kharisma Bahari, dari mulut ke mulut banyak yang mau bisnis dengan sistem seperti itu.
Akhirnya saya carikan tempat dan kios, saya mendulang keuntungan dari situ.
Jadi enggak bagi hasil keuntungannya, orang hanya beli lepas merek dagang saya," tuturnya.
Dari sistem franchise seperti itu, Sayudi telah membangun 214 warteg di seluruh Jadetabek.
"Slogan kami itu siap me'warteg'kan Jabodetabek.