Berita Internasional

Pasien Awal Covid-19 Diduga Pekerja Laboratorium di Wuhan

Pasien Covid-19  pertama mungkin adalah pekerja laboratorium dari Wuhan yang berspesialisasi dalam penelitian seputar virus SARS-COV-2.

Freepik
Ilustrasi Virus corona 

TRIBUNJATENG.COM – Pasien Covid-19  pertama mungkin adalah pekerja laboratorium dari Wuhan yang berspesialisasi dalam penelitian seputar virus SARS-COV-2, sebelum menyebar ke seluruh dunia.

Hal itu disampaikan oleh Penyelidik Utama Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Dr Peter Embarek, yang memimpin penyelidikan WHO tentang asal mula pandemi virus corona di China, membuat klaim mengejutkan meskipun awalnya menolak anggapan bahwa virus itu lolos dari laboratorium sebagai hal yang sangat tidak mungkin.

Baca juga: Merugi Akibat Kebijakan PPKM, Penjual Angkringan Ajukan Gugatan ke Presiden Jokowi di PTUN

Kini Embarek mengakui bahwa teori kebocoran laboratorium bisa saja terjadi.

Ia merujuk pada seorang peneliti China bisa saja terinfeksi oleh kelelawar saat mengambil sampel sehubungan dengan penelitian di laboratorium Wuhan.

Embarek mengatakan kepada stasiun televisi Denmark TV2: Seorang karyawan yang terinfeksi di lapangan dengan mengambil sampel termasuk dalam salah satu hipotesis yang mungkin.

Pekerja sebuah laboratorium mengenakan APD menangani pengujian Covid-19 di fasilitas pengujian di Wuhan, Provinsi Hubei, China, pada 4 Agustus 2021.
Pekerja sebuah laboratorium mengenakan APD menangani pengujian Covid-19 di fasilitas pengujian di Wuhan, Provinsi Hubei, China, pada 4 Agustus 2021. (Tribunnews.com/AFP)

“Di sinilah virus berpindah langsung dari kelelawar ke manusia,” ujar Embarek.

Dilansir dari Daily Mail, Embarek menjelaskan: 'Dalam hal ini, itu akan menjadi pekerja laboratorium, bukan penduduk desa acak atau orang lain yang memiliki kontak reguler dengan kelelawar. Jadi itu sebenarnya dalam kategori kemungkinan.'

Ilmuwan Denmark ini menekankan bahwa penyelidik WHO tidak menemukan bukti langsung tentang hal ini.

Tetapi China telah lama dituduh di dalam dan luar negeri menutupi wabah awal dan menyembunyikan informasi ketika pertama kali muncul di Wuhan pada Desember 2019.

Komentar Embarek ini kebalikan dari yang dia katakana saat masih di China, saat menjadi misi pencarian fakta.

Saat itu ia meminta para ilmuwan untuk berhenti menyelidiki kemungkinan virus berasal dari laboratorium.

Dia juga awalnya bersikeras tidak ada bukti penularan 'di Wuhan atau di tempat lain' sebelum Desember 2019.

Tetapi seminggu kemudian dia berbalik dan mengatakan timnya telah menemukan setidaknya ada 13 varian Covid di Wuhan pada bulan Desember.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved