Berita Internasional
Taliban Duduki Istana Kepresidenan, Tak Menyangka Presiden Afghanistan Ashraf Ghani Kabur
Kelompok Taliban telah merebut Ibu Kota Negara Kabul dan menduduki Istana Kepresidenan. Setelah merebut kekuasaan Afghanistan, Taliban menuyebut bah
Naeem menuturkan, pada Minggu kelompoknya tersebut memetik buah dari upaya dan pengorbanan selama 20 tahun.
"Kami telah mencapai apa yang kami cari, yaitu kebebasan negara kami dan kemerdekaan rakyat kami," kata Naeem.
"Kami tidak akan mengizinkan siapa pun menggunakan tanah kami untuk menargetkan siapa pun, dan kami tidak ingin menyakiti orang lain," ujar Naeem.
Dia menambahkan, kelompoknya tidak akan mencampuri urusan orang lain dan sebagai imbalannya, tidak membiarkan campur tangan orang lain dalam urusan mereka.
"Kami tidak berpikir bahwa pasukan asing akan mengulangi pengalaman mereka yang gagal di Afghanistan sekali lagi," kata Naeem.
Dia juga mengatakan bahwa kelompok itu siap menghadapi masyarakat internasional melalui dialog.
Alasan Ashraf Ghani Kabur
Milisi Taliban dikabarkan telah berhasil merebut Ibukota Negara Afghanistan, Kabul pada Minggu (15/8/2021).
Sedangkan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani mengatakan dia telah meninggalkan negaranya untuk menghindari pertumpahan darah ketika Taliban memasuki ibu kota Kabul.
Melansir Reuters, dalam sebuah postingan di Facebook miliknya, Ghani mengatakan dia telah menghadapi keputusan yang sulit, dengan nasib jutaan penduduk Kabul dan keamanan kota yang dipertaruhkan setelah 20 tahun perang di mana banyak orang telah terbunuh.
"Untuk menghindari pertumpahan darah, saya pikir lebih baik pergi," kata Presiden Afghanistan Ashraf Ghani dalam komentar pertamanya sejak mundur dari istana kepresidenan dan terbang ke luar negeri.

Dia menambahkan bahwa gerilyawan Taliban, yang kemudian memasuki istana presiden di Kabul, kini menghadapi ujian bersejarah.
"Taliban memenangkan kemenangan dalam penghakiman pedang dan senjata dan mereka memiliki tanggung jawab untuk melindungi kehormatan, kemakmuran dan harga diri rekan-rekan kita," katanya.
Dia tidak mengungkapkan rincian tentang lokasinya saat ini.
Saluran berita Al Jazeera, mengutip pengawal pribadi presiden, mengatakan Ghani, istrinya, kepala staf dan penasihat keamanan nasionalnya telah terbang ke Tashkent di negara tetangga Uzbekistan.
Amerika Tambah Tentara untuk Evakuasi Warga
Longsoran Salju Tewaskan 11 Orang Suku Nnmaden di Pakistan |
![]() |
---|
HP Jatuh saat Selfie, Pejabat di India Ini Perintahkan Kuras Bendungan Kherkatta |
![]() |
---|
Amerika Serikat Berjanji Latih Pasukan Ukraina dengan Jet Tempur F-16 |
![]() |
---|
Jerman Minta China Gunakan Pengaruhnya Untuk Akhiri Perang Rusia-Ukraina |
![]() |
---|
Rekaman Detik-detik Mengerikan Pintu Pesawat Dibuka Sebelum Pesawat Mendarat di Ketinggian 700 Kaki |
![]() |
---|