Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Penanganan Corona

Menkes: Pelaksanaan Vaksinasi 5 Bulan ke Depan Akan Jauh Lebih Berat

Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 pada 5 bulan ke depan akan jauh lebih berat. Hal itu disampaikan oleh Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin.

Tribunnews.com/Dok. KPC-PEN
Kedatangan 5 Juta Dosis Vaksin Tahap Ke-37 Produksi Sinovac di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Senin (16/8/2021). 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 selama 5 bulan ke depan akan jauh lebih berat.

Hal itu disampaikan oleh Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin.

Diketahui, hingga akhir tahun 2021 Kementerian Kesehatan ditargetkan menyelesaikan program vaksinasi dengan jumlah sasaran 208 juta jiwa.

Baca juga: Duh. . .Sehari Jelang Upacara HUT Kemerdekaan RI, 23 Paskibra Langkat Tertular Covid-19

"Kegiatan vaksinasi kita akan jauh lebih tinggi, lebih berat, di bulan-bulan ini dibandingkan dengan 7 bulan yang pertama," ujar Budi dalam konferensi pers Nota Keuangan dan RUU APBN 2022, Senin (16/8/2021).

Mantan wakil menteri BUMN ini mengatakan, vaksin yang dipesan akan banyak berdatangan mulai Agustus hingga akhir tahun.

Jika dibandingkan 7 bulan sebelumnya, jumlah vaksin yang tiba sekitar 90 juta dosis.

"Bulan Agustus saja mungkin sekitar 70 juta dosis yang datang dan bulan September rencananya bisa 80 juta dosis yang datang," imbuhnya.

Sejauh ini, ia mengatakan, provinsi seperti DKI Jakarta dan Bali telah mencapai penetrasi yang cukup tinggi dari vaksinasi.

Sementara itu, provinsi - provinsi lain harus mengejar target capaian suntikan vaksin.

"Sekarang kita akan mengejar provinsi-provinsi yang memang tingkat kematiannya tinggi, kasus yang tinggi, kita akan prioritaskan untuk mendapatkan vaksinasi," jelas Budi.

Menkes Tak Jamin di Masa Depan Lepas dari Virus Corona

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebut, pandemi seperti Covid-19 sangat mungkin terjadi kembali di masa depan.

Ia mengatakan, virus SARS-COV2 muncul setelah penyakit pernafasan akut terjadi pada tahun 2003 dengan virus SARS-COV1.

"Pandemi ini memberikan pengalaman yang berharga bagi kita.

Bahwa memang sistem kesehatan yang kita bangun membutuhkan transformasi agar kalau pandemi ini datang kepada anak kita, cucu kita, kita siap," ujar Budi dalam konferensi pers Nota Keuangan dan RUU APBN 2022, Senin (16/8/2021).

Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved