Berita Banjarnegara
Kisah Dokter Ngeprank Tentara Belanda untuk Bantu Pejuang Indonesia yang Terluka di Banjarnegara
Susahnya mendapatkan obat atau layanan dokter di masa penjajahan ini diungkapkan oleh Aryoto, adik ipar pahlawan asal Kabupaten Purbalingga, Letnan Ku
Penulis: khoirul muzaki | Editor: m nur huda
"Dia juga pejuang, pertama ada dokter di Purbalingga ya itu, " katanya
Saat Letnan Kusni terluka hingga nyawanya dalam bahaya, dokter itu berusaha menyembuhkannya.
Tentu ia tidak terang-terangan memberikan layanan kesehatan ke pejuang. Ia harus mengatur strategi agar misinya berhasil tanpa terendus Belanda.
Dokter itu mulai menciptakan drama. Ia pura-pura dirampok oleh pejuang Indonesia. Ia meminta tubuhnya diikat untuk meyakinkan bahwa ia benar-benar disandera. Lalu orang jahat itu menggasak obat-obat miliknya.
Padahal sejatinya, dokter itu sengaja memberikan obat ke pejuang untuk kesembuhan Letnan Kusni yang menderita luka.
Setelah obat diterima, ia lantas meminta pejuang itu segera lari dan meninggalkannya yang dalam kondisi terikat. Hingga Belanda datang, pejuang itu telah hengkang. Ia berhasil membawa obat untuk penyembuhan luka sang Letnan. Hingga ada harapan bagi Letnan Kusni untuk pulih dari rasa sakitnya.
Misi dokter itu berhasil. Belanda mempercayai tipu muslihatnya.
"Pas Belanda datang, ada apa ini. Dokter itu mengaku saya dirampok, ia diikat. Padahal dia yang mengasih (obatnya) , " katanya
Tetapi meski sempat dirawat warga hingga susah payah dicarikan obat, Tuhan berkehendak lain. Letnan Kusni akhirnya mengembuskan nafas terakhir. Ia meninggal dengan terhormat karena telah mengorbankan jiwa raganya untuk kemerdekaan negeri ini.
Untuk menghormati jasanya, jenazah Letnan Kusni dimakamkan di taman Makam Pahlawan Purbalingga. Namanya diabadikan menjadi nama sebuah jalan di jalan menuju tanah kelahirannya, Desa Jatisaba Kecamatan Purbalingga. (*)