Selama PPKM, Sektor Wisata di Batang Kehilangan Potensi Pendapatan Rp 250 Juta

TRIBUNJATENG.COM,BATANG - Selama diterapkannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kabupaten Batang berdampak pada hilangnya pendapatan asli daerah (PAD) di sektor pariwisata.

Plt Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Batang Wahyu Budi Santoso mengatakan PPKM membuat wisata ditutup kurang lebih sudah berlangsung 1,5 bulan sehingga tidak mendapatkan pendapatan sekitar Rp 250 Juta.

"Pendapatan dari penarikan tiket biasanya satu bulan sekitar Rp 200 Juta, jika ini sudah 1,5 bulan artinya sudah kehilangan sekitar Rp 250 Juta," tuturnya,  Rabu (18/8/2021).

Baca juga: Gubernur Ganjar Pranowo Ingin Banyak Desa di Jateng yang Mandiri Energi

Baca juga: Dedy Yon Sebut Ada Perbedaan Data Kota Tegal Masih PPKM Level 4

Baca juga: Tuti dan Amelia Ibu Anak Meninggal Dibunuh, Mayat Ditumpuk di Bagasi Mobil Alphard Hitam

Wahyu mengatakan pada tahun ini ada ada penurunan target PAD dari sektor pariwisata.

"Sebelum PPKM, target PAD sektor pariwisata Rp 3,3 Miliar, setelah rekonsiliasi menjadi Rp 2,175 Miliar, hingga pertengahan tahun, PAD sudah mencapai Rp 1,5 miliar, berharap bisa mencapai target hingga akhir tahun ini," jelasnya.

Meski begitu, Wahyu belum bisa memastikan kapan obyek wisata akan di buka kembali, karena masih menunggu instruksi lebih lanjut kebijakan PPKM.

Pasalnya saat ini Batang masih berada di PPKM level 3 sehingga obyek wisata belum bisa dibuka.

"Kalau Batang masuk PPKM level 2 kita persilahkan obyek wisata dibuka kembali dengan tetap disiplin Prokes, tapi saat ini kamis masih menunggu instruksi Bupati berdasarkan keputusan pemerintah pusat,"pungkasnya. (*)