Liga Italia
Tassotti: AC Milan Harus Ganti Formasi Demi Duet Maut Ibrahimovic-Giroud
AC Milan arahan Stefano Pioli diharapkan berganti formasi demi mengakomodasi duet penyerang gaek, Zlatan Ibrahimovic dan Olivier Giroud.
Berkaca dari kondisi tersebut, maka potensi duet Ibra-Giroud begitu terbuka di Milan.
Eks pemain Milan, Mauro Tassotti, turut menyoroti keberadaan dua penyerang gaek itu di San Siro.
Mauro Tassotti yang sukses mempersembahkan tiga trofi Liga Champions kala berseragam Milan, mengatakan bahwa Pioli perlu mempertimbangkan untuk beralih formasi ke 4-4-2.
Perubahan formasi 4-4-2 memungkinkan Ibrahimovic dan Giroud bermain bersama.
Selama ini Pioli diketahui gemar memainkan skema 4-2-3-1 dengan mengandalkan satu penyerang tengah utama.
Situasi itulah yang membuat sulit melihat Ibrahimovic dan Giroud berkolaborasi bersama di lini depan.
Pakem yang dibuat Pioli dinilai hanya menyediakan satu tempat untuk model penyerang seperti Ibrahimovic dan Giroud.
Oleh karena itu, Tassotti menginginkan perubahan formasi di tubuh Milan dan dirinya melihat tidak ada perbedaan mencolok antara skema 4-2-3-1 dan 4-4-2.
"Saya pikir formasi 4-4-2 adalah sistem permainan yang memiliki potensi bagus," kata Tassotti, dikutip BolaSport.com dari Pianeta Milan.
"Syarat pertama adalah membiarkan Ibra dan Giroud bermain bersama."
"Mereka adalah dua pemain penting dan menjaga satu dari mereka tidak mudah."
"Tentu saja, Milan akan sering bermain tiga kali seminggu, mereka tidak lagi sangat muda dan juga akan ada kebutuhan untuk mengganti mereka, tetapi ini adalah waktu yang tepat untuk bereksperimen."
"Pioli adalah pelatih yang sangat bagus. Jika Anda ingin mereka bermain bersama, skema 4-4-2 adalah sistem terbaik."
"Orang bisa berpikir untuk memulai dari pertahanan tiga bek, tetapi itu akan menjadi perubahan yang terlalu radikal."
"Secara historis Milan selalu bermain dengan empat pemain bertahan dan dengan formasi 4-4-2, delapan pemain sudah cukup untuk bertahan, jadi jangan meminta Ibra dan Giroud untuk bekerja terlalu keras."
"Pada akhirnya, bagaimanapun, saya percaya bahwa antara 4-4-2 dan 4-2-3-1 tidak ada perbedaan besar."
"Formasi 4-2-3-1 mungkin lebih cocok untuk bertahan, lalu dengan 4-4-2 misalnya lebih sulit menghadapi lawan yang bermain dengan low-block," ujar Tassotti menambahkan.(*)