Berita Semarang
Pesantren Fadhlul Fadhlan Semarang Bekali Santri dengan Budidaya Ketahanan Pangan & Obat
Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan di Jalan Ngrobyong, RT 04/RW I, Dukuh Wonorejo, Kelurahan Pesantren, Kecamatan Mijen, Kota Semarang, bukan cuma mence
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan di Jalan Ngrobyong, RT 04/RW I, Dukuh Wonorejo, Kelurahan Pesantren, Kecamatan Mijen, Kota Semarang, bukan cuma mencetak generasi milenial untuk fasih mengaji dan menghafal Alquran.
Namun para santrinya juga dibekali ilmu budidaya ketahanan pangan dan obat rempah herbal.
Kini, sudah ada sembilan macam budidaya yang telah dikembangkan pesantren yang mulai beroperasi sejak Agustus 2018 ini.
Meliputi budidaya Maggot, Budidaya Ikan Lele, Nila, Bawal, Budidaya Jamur Tiram, Budidaya Kurma, Budidaya Hidroponik, dan Budidaya Tanaman Herbal.
"Budidaya tanaman herbal ini di antaranya Binahong, Angkung, Telang, Karkedeh/Rosela, Kelor, Insulin, Daun Ungu (obat Wasir), Pegagan, tanaman empon-empon antara lain, Jahe, Temulawak, Kunyit, Serei, Kencur, Kunci. Seluruh tanaman tersebut sangat bagus untuk kesehatan," ujar Pengasuh Ponpes Fadhlul Fadhlan, Dr KH Fadlolan Musyaffa' Lc MA di pondok pesantren, Rabu (19/8/2021).
Selain budidaya tanaman herbal, lanjut KH Fadlolan, Ponpes Fadhlul Fadhlan juga mengembangkan budidaya unggas & mini zoo, di antaranya Burung Kakatua, Love Berd, Angsa,Bebek, Mentok, Ayam Kalkun, Ayam Pelung, Ayam Saigon, Ayam Kate, Ayam Bangkok, ayam kampung, dan burung dara.
Sedangkan budidaya ketahanan pangan meliputi tanaman singkong, Ubi Cilembu, Bolet, Terong, Cabe.
Untuk tanaman perkebunan selain untuk peneduh, juga menambah pemasukan ponpes.
Sejumlah tanaman tersebut meliputi segala jenis buah-buahan, Kurma, Tien, Anggur, Markisah, Strowbery, Klengkeng, Rambutan, Kedondong, Mangga, Nangka, Alpokat, Pete, Jambu air, jambu klutuk, Pepaya, Pisang raja, Pisang Byar, Kelapa Wulung, dan Kelapa Kopyor.
"Untuk tanaman perkebunan sudah banyak yang mulai memesan melalui online, di antaranya bibit kelapa wulung, bibit gargir dan binahong. Bahkan untuk program Kurmanisasi di sekitar MAJT, bibit Kurmanya sebagian besar dipesan dari Ponpes Fadhlul Fadhlan," ujar KH Fadlolan.
KH Fadlolan mengakui, pendirian lembaga pendidikan itu tergolong cepat. Tentu saja semua ini karena ngalap berkah tafaulan dari almaghfurlah KH Abdul Wahid Zuhdi (Gus Wahid) Bandungsari, Ngaringan, Grobogan, almaghfurlah KH Hasyim Muzadi, almaghfurlah KH Maimoen Zubair Sarang Rembang, Drs KH Achmad mantan Wakil Gubernur dan Ketua PWNU Jateng, Dr KH Ahmad Darodji MSi, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah dan banyak kiai lainnya.
Dukuh Wonorejo, Kelurahan Pesantren yang semula hutan belantara kini menjadi ingar bingar seperti kota baru. Bangunan masjid megah, asrama santri megah berseni bangunan Prancis, lengkap dengan sarana pendukung lainnya menjadi daya tarik tersendiri bagi banyak orang untuk berkunjung.
Saat malam, sebelum dibangun pesantren, hanya ada kegelapan, suara jangkrik dan hewan malam.
Namun sekarang tak beda dengan siang, banyak orang berlalu lalang. Apalagi Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi sudah menyulap jalan menuju pondok menjadi jalan mulus beraspal.
Kisah Pelajar SMKN 8 Semarang Dapat Hadiah 5 Ribu Dolar Amerika, Usai Jebol Sistem Keamanan Google |
![]() |
---|
Masyarakat Terbiasa Instan, Ketua DPRD Kota Semarang: Jangan Lelah Gelorakan Urban Farming |
![]() |
---|
Wisuda ke-114 Unnes, Ini Pesan Prof S Martono Pada 1.602 Wisudawan |
![]() |
---|
Masjid Menara Kampung Melayu Semarang, Masih Kokoh di Usia 221 Tahun, Punya Tradisi Khas Ramadhan |
![]() |
---|
Peringati Hari Perempuan Internasional, Aliansi IWD Semarang Unjuk Rasa Sampaikan 9 Tuntutan |
![]() |
---|