Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Video

Video Viral Warga Bandung Mengaku Jenguk Teman di RSK Tayu yang Mangkrak Sejak Lama

Sebuah video bernuansa mistis belum lama ini viral di media sosial Tiktok. Pria asal Bandung itu mengaku menginap 3 hari di RSK Tayu Pati.

TRIBUNJATENG.COM, PATI - Berikut ini video Viral Warga Bandung Mengaku Jenguk Teman di RSK Tayu yang Mangkrak Sejak Lama

Sebuah video bernuansa mistis belum lama ini viral di media sosial Tiktok.

Video yang diunggah oleh akun @YEK_WOR tersebut menampilkan percakapan sekelompok orang di Terminal Tayu, Pati, dengan seorang pria yang mengaku berasal dari Bandung, Jawa Barat.

Pria asal Bandung itu mengaku sudah menginap tiga hari di Rumah Sakit Kristen (RSK) Tayu, menjenguk seorang teman yang dirawat di sana.

Keterangan tersebut sontak membuat orang-orang yang berbincang dengannya takjub.

Bagaimana tidak, RSK Tayu sudah tidak beroperasi sejak 2013 lalu.

Bahkan, secara kasat mata, bangunan RSK Tayu sudah mangkrak, tidak terawat.

Semak-semak menggerumbul tak beraturan.

Dihimpun dari berbagai sumber, rumah sakit ini didirikan pada 1933.

Sebelum berbentuk rumah sakit, RSK Tayu merupakan poliklinik untuk umat Kristen yang dirintis sejak 1894.

Mangkraknya RSK Tayu dimulai saat terjadinya konflik internal pada 2013 lalu.

Sebanyak 28 karyawan mengajukan gugatan karena 14 bulan gaji mereka tidak terbayarkan.

Saat berita ini ditulis, unggahan video TikTok tersebut telah ditonton sebanyak 13 juta kali serta mendapat lebih dari 22 ribu komentar.

Dari berbagai komentar yang ada, banyak yang menyampaikan bahwa RSK Tayu memang tergolong “angker” dan beberapa kali memunculkan kisah mistis.

Kamis (19/8/2021), Tribunjateng.com melakukan pantauan langsung di lokasi RSK Tayu, serta berupaya menghimpun keterangan dari sejumlah pihak.

Secara umum, bangunan RSK Tayu tampak sangat terbengkalai.

Dinding-dindingnya yang bercat putih-biru banyak dihiasi noda.

Selain itu ada pula mural di beberapa bagian.

Rumput dan semak-semak di area terbuka tumbuh tak teratur, merambat sampai lantai koridor rumah sakit.

Di samping pintu Instalasi Gawat Darurat (IGD) tampak satu Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) tengah tidur berbaring.

Kaca-kaca ruangan banyak yang pecah.

Pintu-pintu di banyak bagian gedung juga dipenuhi lubang-lubang.

Di bangsal bersalin, ranjang-kasur dibiarkan tergeletak berdebu.

Stetoskop dan tabung-tabung infus terlihat tercecer di beberapa sudut.

Di sebuah ruangan yang dipenuhi meja dan kursi kerja, dokumen-dokumen berserakan di lantai.

Kemudian, di atas rak di ruangan yang sama, terdapat patung Yesus Kristus bersebelahan dengan sebuah piala.

Di samping ruang pemulasaraan jenazah, terdapat mobil ambulans yang pintu depannya telah copot.

Mobil yang berselimut debu tebal itu bernomor polisi K 9970 A.

Masa berlaku pelat nomor mobil tersebut berakhir pada Mei 2015.

Saat tengah menelusuri koridor RSK Tayu, Tribunjateng.com secara tidak sengaja bertemu dengan dua orang perempuan berkerudung yang tengah berfoto ria.

Mereka ialah Yeni Azizah (23) dan Ramira Silviana (18).

Keduanya merupakan warga Desa Tayu Wetan.

Mereka mengaku sudah sering datang ke RSK Tayu, sekadar untuk melihat-lihat.

“Sekarang cuma mau foto-foto karena kemarin viral. Sebelumnya juga sudah sering eksplorasi di sini. Sampai ke belakang ke kamar jenazah. Saya tertarik ke sini karena tempatnya unik, terbengkalai, dan angker,” ujar Yeni.

Sekitar tiga tahun lalu, dia juga pernah datang ke RSK Tayu pada malam hari, mulai pukul 23.00 sampai 01.00 WIB.

Saat itu, dia datang bersama dua orang teman.

“Takut sih, tapi rasa takut terkalahkan dengan rasa kepo (rasa ingin tahu). Waktu itu saya dengar suara anak kecil menangis di ruang bersalin. Dengar jelas,” kata dia.

Yeni mengatakan, ketika itu dia melakukan siaran langsung di aplikasi Bigo.

Adapun kali ini ia datang hanya untuk berfoto ria.

Selanjutnya, Tribunjateng.com mendatangi Terminal Tayu, tempat video viral direkam.

Agen Tiket Bus PO Tunggal Jaya, Wawan Gundul, menyebut bahwa pria asal Bandung yang terekam dalam video viral itu tidak datang seorang diri.

Ia datang bertiga, bersama dua orang teman.

Namun, menurut Wawan, dua orang lainnya tampak linglung dan tidak dapat bicara.

"Tiga orang itu turun dari angkot langsung masuk ke Terminal Tayu. Dia datang ke saya, cari tiket ke Bandung, tapi saya tidak punya. Lalu saya sarankan ke PO Shantika. Tapi di sana tiketnya habis. PO Haryanto juga habis," ungkap dia.

Akhirnya, tiga orang pria tersebut mendapat tiket pulang di PO Sahaalah.

Baca juga: Gadis di Kebumen Dirudapaksa Ayah Kandung sampai Trauma, Sempat Memilih Diam

Baca juga: Buntut Video Viral Dangdutan saat PPKM, Kades Kebonagung di Kendal Minta Maaf ke Aparat Polisi

Baca juga: Polisi Temukan Alat Diduga untuk Bunuh 2 Wanita yang Ditemukan di Bagasi, Korban Sempat Dibersihkan

"Sebelum naik ke bus Sahaalah, dia ditanya Mbak Yus agen PO Haryanto dari mana. Memang nyata-nyata dia (pria asal Bandung) menjenguk teman yang dirawat di RSK Tayu," ujar dia.

Mendengar pengakuan itu, kehebohan terjadi di antara orang-orang di Terminal Tayu.

Ketiga orang tersebut pun sempat menghindari pertanyaan seputar kejadian yang mereka alami.

Mereka berpindah ke minimarket di dekat terminal, mungkin karena lelah dihujani pertanyaan.

Wawan yakin, apa yang dialami tiga orang asal Bandung tersebut nyata, tidak dibuat-buat.

Sebab, kejadian serupa sudah beberapa kali terjadi di rumah sakit yang berdiri sejak zaman kolonial Belanda itu.

"Bukan hoaks. sebab ada foto-foto dia ambil foto di RSK Tayu. Kalau foto RSK Tayu yang di TikTok itu memang foto lama, beda sama foto yang ditunjukkan pada kami," ujar dia.

Keberadaan foto bukti tersebut dibenarkan Agen Tiket Bus PO Garuda Mas, Iwan.

Dia mengaku sempat melihat swafoto pria asal Bandung itu saat berada di dalam RSK Tayu.

"Saya sempat tidak percaya, terus HP-nya saya pinjam. Saya cek langsung kameranya bukan melalui galeri. Tapi lewat aplikasi kamera. Ada foto selfie dia di dalam (RSK Tayu). Ada juga keterangan tanggal dan lokasi fotonya (metadata)," kata dia.

Iwan mengatakan, setidaknya terdapat empat angle berbeda dalam foto yang tersimpan di ponsel pria asal Bandung.

"Ada empat foto selfie, di depan satpam RSK Tayu, di perempatan bangsal arah ruang operasi, dan di sebuah ruangan. Tapi rumputnya bagus semua, ada orang-orang di belakang dia," papar Iwan.

Namun, lanjut tida, tidak ada foto pria tersebut bersama temannya yang ia sebut sedang dirawat di RSK.

"Mereka bertiga mengaku tidur di Ruang Manggis, bareng sama penjenguk lain," kata dia.

Pria asal Bandung itu, lanjut Iwan, sudah tiga tahun tidak berjumpa dengan teman yang dia jenguk.

"Mendengar teman lamanya sakit, tiga orang itu langsung pergi Pati dan membesuk di RSK Tayu," ucap dia.

Menurut keterangan yang dia dapatkan, teman orang Bandung itu bekerja di Pabrik Gula (PG) Pakis.

"Dia juga bilang, katanya ketemu dokter bule-bule di RSK Tayu. Sedangkan nomor teman yang dia jenguk, selepas dari RSK sudah tidak aktif lagi," kata dia. 

Iwan menambahkan, layaknya RS aktif, setiap keluar-masuk rumah sakit ketika pria asal Bandung ini selalu diminta menunjukkan kartu besuk oleh Satpam.

"Ini aneh. Di situ kan sudah tidak ada Satpam yang jaga," ujar dia.

Iwan mengatakan, ketiga pria asal Bandung itu mengaku mulai menginap di RSK Tayu pada 1 Suro atau 10 Agustus lalu.

"Satu suro dia menginap. Lalu ke terminal tanggal 14, Sabtu lalu. Dalam data buku loket tujuan, mereka naik bus ke Cicaheum," tandas dia.

Terpisah, pemilik warung di depan RSK Tayu, Ida, mengatakan bahwa ketiga pria asal Bandung itu tidak pernah jajan di tempatnya.

"Saya tidak lihat. Harusnya kalau ada sesuatu di RSK, saya pasti tahu. Kan warung saya di depan persis. Saya tidak pernah interaksi dengan mereka. Katanya langsung ke Terminal. Saya juga baru tahu waktu ada video viral," ungkap Ida.

Perempuan asal Desa Ngagel, Kecamatan Dukuhseti itu mengaku tidak pernah buka sampai malam. Sebab dia takut dengan keangkeran RSK Tayu.

"Dulu pernah sampai jam 10 malam, tapi saya lihat kejadian aneh. Dari arah parkir ambulans saya lihat ada lampu menyala. Sejak saat itu saya tidak berani jualan sampai malam. Paling jam lima sore sudah tutup," kata dia. (*)

TONTON JUGA DAN SUBSCRIBE : 

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved