Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

AC Milan

AC Milan dan Pioli Buat Theo Hernandez Tak Tergantikan Meski Sempat Dibuang Real Madrid dan Atletico

Kiprah Theo Hernandez di AC Milan semakin tak tergantikan. Perjalanan karirnya memang tidak mudah.

Editor: rival al manaf
TWITTER @ACMILAN
Bek AC Milan, Theo Hernandez, kembali mencetak gol saat timnya menang 3-2 atas Udinese pada pekan ke-20 Liga Italia, Minggu (19/1/2020). 

TRIBUNJATENG.COM, MILAN - Kiprah Theo Hernandez di AC Milan semakin tak tergantikan.

Perjalanan karirnya memang tidak mudah, ia bahkan sempat gagal di Real Madrid.

Meski ketika muda, ia dianggap sebagai calon bek sayap poten sial, namun pasang surut performanya tidak berjalan mulus.

Bermain untuk tim muda Atletico Madrid, penampilannya memikat banyak tim termasuk dua rival atleti, Real Madrid dan Barcelona.

Baca juga: Jadwal Serie A Liga Italia, Sampdoria Vs AC Milan dan Debut Mourinho AS Roma Vs Fiorentina

Baca juga: Pioli Cari Formula Terakhir untuk Tajamkan Serangan AC Milan, Pemain Timnas Italia Jadi Incaran

Baca juga: Cari Bomber Muda, AC Milan Incar Bekas Wonderkid Italia

Baca juga: AC Milan Sepakat dengan Chelsea untuk Pinjam Gelandang Pengangkut Air Asal Perancis

Bahkan posisinya bukanlah penyerang yang mencetak 30 gol semusim, namun fullback kiri.

Tetapi, seperti yang diungkapkan Sir Alex Ferguson, bek kiri seperti burung langka, sangat sulit mendapatkannya dan jarang muncul.

Inilah Theo Hernandez, yang kini sudah menjadi kekuatan utama AC Milan musim ini.

Pemain kelahiran Marsille, Prancis ini memang sudah menjadi rebutan tiga tim utama, Barcelona, Real Madrid dan Atletico Madrid.

Theo Hernandez merupakan jebolan akademi Atletico Madrid, namun sempat diragukan di awal bergabung dari Atletico Madrid B.

Dalam kamp pelatihan Atletico Madrid yang terkenal karena menuntut ketahanan fisik prima, Theo Hernandez gagal menunjukkan performa apik.

Oscar Ortega, adalah pelatih fisik Atletico Madrid yang terkenal sangat gila dalam program latihan perdana.

Dan di minggu pertama, latihan fisik harus diterima oleh semua pemain Atletico Madrid, dan Diogo Jota salah satu diantaranya.

Diogo Jota masih diberikan kesempatan, tetapi beberapa pemain lain termasuk Theo Hernandez, Olivier Torres, Javier Manquillo dan Guilherme Siquera dilepas oleh klub.

Theo Hernandez kemudian dipinjamkan ke Deportivo Alaves pada 2016.

Hasilnya? Bermain selama 30 kali, Theo Hernandez mengemas empat gol dan satu asis bersama Alaves.

Yang terjadi, Real Madrid dan Barcelona mulai mengendus bakatnya, bahkan menyiapkan penawaran untuk memboyongnya hengkang dari Atletico Madrid.

Diego Simeone justru sebaliknya, ia merasa Theo Hernandez akan sulit beradaptasi dengan skemanya saga kemudian muncul.

Barcelona saat itu sedang mencari bek kiri untuk menjadi deputi dan pengganti Jordi Alba yang mulai dimakan usia.

Sang agen, Manuel García Quilón, bahkan mengungkapkan pernyataan kontroversial kepada Barcelona.

"Jordi Alba? ia (Theo Hernandez) lebih baik,"

Barcelona bernegosiasi dengan sang agen, tetapi Theo Hernandez berulang kali mengungkapkan hasratnya untuk bergabung ke Real Madrid.

Setelah 'like' di beberapa postingan Instagram Real Madrid, akhirnya Theo Hernandez resmi berseragam Real Madrid dengan mahar 24 Juta Euro.

Namun, kembali ia kesulitan bersaing di Real Madrid, cidera dan ketatnya persaingan membuatnya hanya mampu memperkuat Real Madrid sebanyak 23 kali di semua ajang.

Theo Hernandez kemudian dipinjamkan ke Real Sociedad semusim setelahnya, penampilannya membaik dengan mengemas 24 laga, 1 gol dan 2 asis.

Di Real Sociedad, Ricky Massara menonton Theo Hernandez, langsung terpikat dengan kemampuannya dalam menyerang dan membangun serangan.

Real Madrid langsung memasang harga sebesar 21 Juta Euro, yang sejatinya merupakan pernyataan bahwa Theo tidak dijual.

Namun, Maldini yang paham bagaimana pemain belakang seperti Theo bisa berkembang di Milan, langsung mengiyakan tawaran Real Madrid.

Sang legenda bahkan langsung bertemu dengan Theo untuk mengajaknya bergabung ke AC Milan saat itu.

Dan kini pemain berusia 24 tahun ini adalah tulang punggung dari AC Milan sejak dua musim lalu.

Sejauh ini, ia mencatatkan 81 penampilan, dan mengemas 15 gol bersama Rossonerri.

Memuji penampilan ofensifnya  adalah hal biasa, namun, kemampuan defensif dari Theo Hernandez tidak bisa dilupakan.

Betul, Theo Hernandez mengemas 1,4 tendangan per laga, dan akurasi umpan sebesar 82 persen atau melakukan 2,3 dribble sukses per laga, tapi Stefano Pioli adalah sosok yang membangun tim dari belakang.

Theo Hernandez adalah fullback terbaik, ia menekan pemain cukup tinggi dan nyaris tidak pernah tertinggal ketika kehilangan bola.

Baca juga: AC Milan Sepakat dengan Chelsea untuk Pinjam Gelandang Pengangkut Air Asal Perancis

Baca juga: Siapakah Mino Raiola? Dituding Penyebab Donnarumma Pergi dari AC Milan Pilih PSG

Baca juga: Jadwal Serie A Liga Italia Pekan Ini, Sampdoria Vs AC Milan, Udinese Vs Juventus dan Inter Vs Genoa

Kecepatan larinya adalah keuntungan bagi Milan, Theo bisa menghentikan transisi lawan dalam menyerang.

Ia juga kuat dalam duel satu lawan satu atau memotong bola di daerah pertahanan ketika dalam kondisi tertekan.

Yang masih menjadi masalah adalah kemampuan dari Theo Hernandez dalam melakukan tackle, ia kerap membuat pelanggaran sebanyak 1,2 pelanggaran per laga di musim lalu.

Menariknya, Theo Hernandez hingga kini belum pernah dipanggil memperkuat Timnas Prancis berbeda dengan sang kakak, Lucas yang sudah mencatatkan 28 penampilan bersama Les Blues.

Yang bisa dipastikan, Theo Hernandez akan kembali tidak tergantikan di lini belakang AC Milan musim depan. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Theo Hernandez, Burung Langka Milik AC Milan, Diperebutkan Real Madrid-Barcelona Dicampakkan Prancis, 

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved