Berita Internasional
Aksi Protes Lockdown di Australia Ricuh, Polisi Gunakan Semprotan Merica untuk Halau Demonstran
Sabtu (21/8/2021), polisi Australia bentrok dengan ratusan demonstran anti-lockdown di Melbourne dan Sydney.
Masih dilansir NBC News, meski sering kali diwarnai kekerasan, protes anti-lockdown tidak begitu populer di Australia.
Sebuah jajak pendapat akhir Juli lalu oleh firma riset pasar Utting Research menunjukkan bahwa hanya 7% orang yang mendukung demonstrasi.
Kepatuhan terhadap protokol kesehatan masyarakat telah menjadi salah satu alasan utama yang dikutip di balik keberhasilan Australia dalam mengelola pandemi.
Tetapi negara itu sedang berjuang untuk mengendalikan gelombang infeksi ketiga yang dimulai di Sydney pada pertengahan Juni.
Baru sekitar sepertiga warga Australia berusia 16 tahun ke atas yang telah divaksinasi penuh, menurut data kementerian kesehatan federal yang dirilis pada Sabtu.
Pejabat New South Wales melaporkan tiga kematian dan 516 orang di rumah sakit pada hari Sabtu.
Dari 85 orang dalam perawatan intensif, 76 tidak divaksinasi, kata para pejabat.
Ada sejumlah pelanggaran perintah kesehatan masyarakat, yang semuanya memperlambat upaya untuk menghentikan wabah.
Di Victoria, setidaknya 39 orang beraktivitas meski dinyatakan positif Covid-19.
Delapan belas orang dirawat di rumah sakit, delapan dalam perawatan intensif dan enam di ventilator.
Jumlah kasus Covid-19 Australia masih relatif rendah dibandingkan dengan negara maju lainnya, dengan lebih dari 43.000 kasus dan 978 kematian. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Aksi Protes Anti-Lockdown di Australia Berujung Ricuh, Polisi Keluarkan Semprotan Merica
Baca juga: AC Milan Perkenalkan Alessandro Florenzi, 2 Pemain Incaran Lainnya Masih Tahap Negosiasi