Sopir Tak Lihat Ada Kereta, Mobil Rokok Ringsek Terbalik Tertabrak KA Argo Anggrek di Demak

 TRIBUNJATENG.COM - Kecelakaan mobil rokok tertabrak kereta api terjadi di perlintasan rel di Rejosari, Karangawen, Demak, Jawa Tengah pada Sabtu (21/8/2021) sekitar pukul 13.28 WIB.

Sebuah mobil Xenia warna hitam berpelat H8928GC ringsek hingga posisinya terbalik seusai kecelakaan.

Kereta api yang terlibat kecelakaan yakni KA Argo Bromo Anggrek jurusan Surabaya Pasarturi.

Setelah kecelakaan itu, para warga sekitar berkerumun di sekitar lokasi.

Baca juga: Kecelakaan Truk Muatan Kaca Vs Mobil Boks JNE di Jalur Kertek Wonosobo, 4 Orang Terluka

Baca juga: BREAKING NEWS: Mobil Dinas Wakil Ketua Pengadilan Negeri Rembang Kecelakaan di Pati

Baca juga: Kecelakaan Maut Truk Fuso Vs Sepeda Motor di Jalan Raya Sragen-Solo, Pemotor Tewas di Tempat

Baca juga: Sopir Hilang Kendali, Bus Alami Kecelakaan Hingga 28 Penumpang Meninggal

“Laporan dari masinis KA 2A (Argo Anggrek) jurusan Surabaya Pasarturi, bahwa KAnya tertemper mobil di km 22+6/7 perlintasan tidak terjaga antara stasiun Brumbung - Tegowanu,” ujar Manajer PT KAI Daop 4 Semarang, Krisbiyantoro, kepada Tribunjateng.com.

Kronologinya semula mobil Xenia tersebut melewati perlintasan dari arah selatan menuju ke utara.

Saat melintas di perlintasan rel ternyata mobil tertabrak kereta api.

Diduga sopir Xenia yang bernama Nuril Anwar (34), warga Karangawen, Demak tidak mengetahui adanya kereta yang akan lewat.

Dari informasi yang diterima, sopir selamat.

“Tanpa menghiraukan akan ada KA yang melaju kencang. Dari jarak yang ditentukan masinis sudah membunyikan semboyan 35 atau suling lokomotif berulang-ulang karena akan melewati perlintasan sebidang, tapi pengendara tidak mendengar dan tertemper KA,” imbuh Krisbiyantoro.

Petugas dari KAI segera merapat ke lokasi untuk mengamankan Perjalanan KA berikutnya.

Kejadian tersebut kemudian langsung ditangani oleh Polsek Karangawen, Demak.

Akibat kejadian tersebut, bagian depan Lokomotif penyok dan KA Argo Anggrek Andil mengalami kelambatan 3 menit.

“PT KAI mengharapkan kepada pemerintah daerah setempat untuk mengevaluasi kepadatan lalu lintas dan resiko kecelakaan yang akan terjadi serta mengelola perlintasan sebidang yang tidak berpalang pintu.

Hal ini untuk menciptakan keselamatan bersama, baik pengguna jalan atau pun perjalanan KA,” pungkas Krisbiyantoro. (*)

Baca juga: Kecelakaan Mobil Tertabrak Kereta Hingga Ringsek Bertengger di Atas Pembatas Jalan

Baca juga: Dalam Sehari, 2 Warga Semarang Tersambar Kereta Api, 1 Tewas 1 Luka, PT KAI Minta Perhatian Pemda