Berita Bisnis
Meski Porsi Penjualannya Kecil, Keberadaan Mobil Listrik Dinilai Memiliki Potensi Pasar yang Tinggi
Meski porsi penjualan mobil besumber daya listrik masih kecil, namun keberadaanya dipandang memiliki potensi yang baik.
JAKARTA, TRIBUNJATENG.COM - Meski porsi penjualan mobil besumber daya listrik masih kecil, namun keberadaanya dipandang memiliki potensi yang baik.
Pasar mobil listrik atau battery electric vehicle (BEV) dilempar di pasaran dengan harga di kisaran lebih dari Rp 600 juta.
Sementara, kue pasar otomotif terbesar saat ini adalah produk dengan harga di kisaran bawah Rp 300 juta.
Indonesia cukup potensial.
Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Jongkie D. Sugiarto, memaparkan pasar mobil listrik atau battery electric vehicle (BEV)saat ini tentu masih lebih kecil dibandingkan dengan mobil-mobil yang harganya di bawah Rp 300 juta.
Baca juga: Selama Pandemi Pengguna Joox Meningkat 30 Persen
Baca juga: Alasan Solskjaer Pelatih Manchester United Tak Akan Jual Paul Pogba
Baca juga: Siasat Ibu agar Anak Tidak Ketagihan Makanan Cepat Saji: Susah Nahan, Mudah Tergiur Promo
Baca juga: 3 Catatan Polisi Ungkap Pembunuh Ibu dan Anak Mayat Ditumpuk di Bagasi Alphard: Ada Sosok Mister X
"Potensi mobil listrik (BEV) di Indonesia cukup baik. Tapi memang pangsa pasar BEV yang harganya di atas Rp 600 juta ini, tentu lebih kecil dibandingkan dengan mobil-mobil dengan harga di bawah Rp 300 juta," paparnya seperti dikutip Kontan.co.id, Minggu (22/8).
Ia melanjutkan, pangsa pasar mobil-mobil jenis internal combution engine (ICE) yang harganya di bawah Rp 300 juta adalah sekitar 40% dan jenis mobil LGCG (Low Cost Green Car) dengan harga di bawah Rp 150 juta adalah 22% dari total penjualan tiap tahun.
Adapun hingga semester I tahun 2021 ini, penjualan mobil listrik (BEV) sudah mencapai 488 unit.
Sepanjang 2020, penjualan mobil listrik hanya tercatat 120 unit.
Jongkie menilai, tantangan masih tetap ada sekalipun potensi perkembangan pasar terbuka.
Ia menilai tantangan perkembangan penjualan mobil listrik (BEV) masih terletak pada daya beli masyarakat yang rendah.
"Potensi ada, yang masih menjadi kendala adalah harga. Daya beli masyarakat Indonesia masih tertuju pada mobil dengan harga Rp 300 juta ke bawah. Pendapatan per kapita masyarakat Indonesia juga masih di level U$ 4.100 /orang," tuturnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Kontan.id dengan judul "Gaikindo Menilai Pangsa Pasar Mobil Listrik di Indonesia Cukup Potensial"