Mom N kid
Siasat Ibu agar Anak Tidak Ketagihan Makanan Cepat Saji: Susah Nahan, Mudah Tergiur Promo
Junk food begitu sangat disukai anak-anak. Kemasannya unik, menu beragam, hingga tempatnya bagus jadi daya pikat.
Penulis: Akhtur Gumilang | Editor: moh anhar
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Anak-anak biasanya sangat menyukai makanan-makanan yang dikemas dan dibentuk secara unik.
Sayangnya, jenis santapan tersebut biasanya masuk dalam kategori makanan cepat saji alias junk food.
Ya, makanan ini memang memiliki tempat tersendiri di hati anak-anak.
Makanan jenis ini terkadang dapat menjadi solusi, ketika anak mengalami masalah nafsu makan.
Namun, solusi ini akan berisiko buruk jika terus-menerus dilakukan.
Seorang ibu, Ria Yatni juga merasa demikian.
Ketika sang anak susah makan, mau tak mau jalan keluar yang Ria pilih adalah membeli makanan cepat saji.
"Kalau susah makannya sehari saja sih masih tidak masalah. Tapi kalau sudah berhari-hari, terpaksa aku kudu beli makanan cepat saji. Biasanya beli spageti, ayam goreng boneless, tempura, pizza dan sejenisnya buat munculin mood si kecil. Untuk ayam boneless (tanpa tulang) krispi gitu gampang sih belinya. Anak juga suka," ujar ibu berusia 30 tahun ini.
Baca juga: 3 Catatan Polisi Ungkap Pembunuh Ibu dan Anak Mayat Ditumpuk di Bagasi Alphard: Ada Sosok Mister X
Baca juga: Rafathar Minta ke Mall Tapi Tutup, Raffi Ahmad Undang Timezone ke Rumah
Baca juga: Lord Adi Harus Pulang dari Masterchef Indonesia Jadi Trending Twitter
Anak semata wayang Ria kini baru berusia enam tahun.
Ria menyadari, sebenarnya junk food tidak baik bagi kesehatan jika dinikmati secara rutin.
Namun di sisi lain, Ria tak bisa sepenuhnya berhenti mengonsumsi junk food karena ia juga menyukainya.
Bisa dibilang, Ria dan sang anak sama-sama menggemari makanan cepat saji.
Ria menyukai junk food karena praktis dan lezat dikonsumsi.
Oleh karena itu ia selalu menyimpan stok junk food.
Walau demikian, ia tetap mengimbanginya dengan memakan buah dan sayuran.
Buah dan sayuran tak luput Ria stok di lemari kulkasnya.
Namun, yang menjadi masalah bagi Ria saat ini justru anaknya.
Sebab, sang buah hati sangat pemilih dalam memakan sesuatu.
Selain pemilih, Ria menyebut, anaknya juga tak suka menyantap sayuran.
Baca juga: Menang Mutlak Atas Manny Pacquiao, Ugas Kini Bertekad Menyatukan Gelar.
Baca juga: Wasit Ini Tenteng Pistol Saat Pimpin Laga Sepakbola Ricuh Gara-gara Urusan Penalti
Setiap makan, anaknya harus selalu tersedia makanan berbahan daging di piringnya.
"Makanya, aku sering stok makanan cepat saji seperti ayam boneless. Karena kalau aku beli daging mentah terus, ya pasti kerepotan buat mengolahnya. Kalau saya stok tentu praktis. Tinggal goreng saja. Buat mengimbanginya ya makan buah dan sayur. Nah ini yang sedang perlahan saya ajarkan ke anak buat mulai makan sayur atau buah," ungkap warga Tembalang, Kota Semarang ini.
Sementara, cerita berbeda datang dari Sri Aningsih.
Sri, panggilannya dan sekeluarga mengaku tidak begitu suka mengonsumsi junk food.
Ibu dua anak ini jarang sekali menyantap makanan cepat saji.
Sri bilang, dia dan anak-anak mungkin menyantap junk food hanya ketika sedang penasaran saja.
Sri menyebut, penasaran itu muncul ketika makanan-makanan unik ramai diperbincangkan.
Misalkan, baru-baru ini Sri sekeluarga memesan pizza sepanjang satu meter yang dijual di salah satu gerai franchise ternama di Tanah Air.
Selebihnya, ia sekeluarga tidak terlalu neka-neka dalam menu makanan sehari-harinya
"Junk food yang kami makan hanya sebatas menjawab rasa penasaran. Contoh lain, ketika penasaran dengan promo. Kalau ada promo-promo, biasanya anak aku yang penasaran ingin beli," tutur ibu berusia 41 tahun ini.
Baca juga: Kombes Pol Erdi: Insya Allah Pembunuh Ibu dan Anak Mayat Ditumpuk di Bagasi Mobil Segera Ditangkap
Baca juga: Lord Adi Harus Pulang dari Masterchef Indonesia Jadi Trending Twitter
Baca juga: Menang Mutlak Atas Manny Pacquiao, Ugas Kini Bertekad Menyatukan Gelar.
Sri jarang mengonsumsi makanan jenis tersebut lantaran dia rutin memasak.
Bisa dibilang, memasak merupakan hobi Sri.
Oleh karena itu, Sri sekeluarga juga tidak begitu sering membeli makanan dari luar, apalagi junk food.
"Semuanya tidak macam-macam kalau makan. Yang dimasak dan ada di rumah pasti dimakan. Anak saya kan dua-duanya sudah sekolah. Yang satu SD kelas 3, kakaknya SMP kelas 1. Sejak kecil mereka memang tidak aku kenalkan pada makanan-makanan junk food. Tiap ke sekolah, mereka bawa bekal buatan saya. Itu saya lakukan agar tidak beli yang aneh-aneh di kantin atau di luar," kata warga Pedurungan, Kota Semarang ini. (*)