Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Salatiga

Cerita Awal DAP Tertarik Ikut Arisan Online, Lihat Status WA Teman, Kini Malah Rugi Rp 166 Juta

Ikut arisan online, DAP (20) warga Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga awalnya sangat berharap dapat keuntungan. Namun yang terjadi malah sebaliknya, mer

Penulis: M Nafiul Haris | Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG/M NAFIUL HARIS
Korban lelang arisan online DAP (20) warga Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga  saat menunjukkan bukti transfer uang ke rekening bandar RAP, Senin (23/8/2021). 

TRIBUNJATENG.COM, SALATIGA - Ikut arisan online, DAP (20) warga Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga awalnya sangat berharap dapat keuntungan. Namun yang terjadi malah sebaliknya, merugi Rp 166 juta.

DAP merupakan satu diantara puluhan reseller sebuah kelompok arisan online dengan nama 'Lelang Arisan' yang diduga digawangi seorang bandar berinisal RAP. 

DAP mengatakan awal mula tertarik mengikuti arisan online dari melihat status Whatsapp temannya.

Kemudian dia berinisiatif menghubungi admin 'Lelang Arisan'.

"Tepatnya itu bulan Juni 2021. Dari status WA teman saya itu member setor uang Rp 1,3 juta nanti pas jadwal pengundian dapatnya Rp 1,5 juta. Saya tertarik dong awalnya baik-baik saja lalu Agustus kemarin bandar kabur," terangnya kepada Tribunjateng.com, di Kota Salatiga, Senin (23/8/2021) 

Baca juga: Wanita Salatiga Jadi Korban Penipuan Arisan Online, Rp 166 Juta Dibawa Kabur Bandar

Baca juga: Warga Purworejo, Demak, Hingga Boyolali Korban Arisan Online Bodong, Ada yang Rugi Rp 103 Juta

Baca juga: Rumah Bandar Arisan di Salatiga Digeruduk Warga, Diduga Bawa Kabur Uang Ratusan Miliar

Baca juga: Sebelum Kabur Bandar Arisan di Salatiga Posting Foto Uang Dalam Koper, Nasabah Rugi Ratusan Miliar

DAP mengaku dalam arisan dengan sistem lelang itu dia menjadi seorang reseller atau pengepul. Sedang diatasnya, ada seorang lagi sebagai member atau pembantu owner 'Arisan Lelang'.

Ia menambahkan, seorang reseller dibebaskan menjual slot arisan dengan nominal tertentu yang sudah dibeli dari bandar termasuk nilai keuntungan tidak ada batas maksimal. 

"Tapi, saya paling ambil untung Rp 100 ribu per orang hanya untuk biaya admin. Dan slot itu ditawarkan lewat pesan japri, jadi tidak ada group WA member yang kita tahu siapa saja peserta arisan," katanya.

Saat itu, DAP belum terpikir uangnya sekira Rp 166 juta akan hilang dibawa kabur bandar.

Karena selama dua bulan menjadi reseller setiap jadwal pengundian selalu tepat waktu sampai kemudian pertengahan Agustus banyak korban penipuan arisan online RAP viral di media sosial. 

DAP menyatakan, dalam operasinya bandar arisan akan mengembalikan uang reseller beserta bunga setelah jadwal pengundian.

Sedangkan, uang hasil penjualan slot yang dibeli reseller harus ditransfer ke rekening bandar. 

"Jadi semua uang setoran reseller membeli slot arisan dan reseller menjual kembali ke orang lain itu ditranfer ke bandar. Nanti, pada jadwal pencairan dengan nilai keuntungan yang dijanjikan bandar yang sesuaikan," ujarnya.

Dia mengungkapkan, selama hampir tiga bulan menjadi reseller DAP telah memiliki 25 member. Karena bandar tiba-tiba menghilang dia harus mengganti uang para member dengan rata-rata kerugian berkisar Rp 6-7 juta.

Padahal lanjutnya, dirinya sendiri merupakan korban penipuan arisan online. Karena itu dia berharap para membernya dapat memberi pengertian dan bersedia melapor ke pihak berwajib. 

"Yang jelas saya mengusahakan untuk para member uangnya kembali. Saya tidak tahu pasti siapa bandarnya karena orang diduga kaki tangan RAP ini juga mengaku sebatas reseller," jelasnya.

Meski demikian, DAP menduga kuat RAP yang kabur adalah bandar atau pemilik arisan online.

Pasalnya, dari pengalamannya ketika hendak meminta tanda tangan bukti kepesertaan arisan harus bersedia membayar Rp 100 juta.

Atas kasus yang dialami sampai sekarang DAP masih berharap adanya iktikad baik dari bandar maupun kaki tangan lainnya mulai seorang bernama Ayu, Eka, dan Devi.

Jika sampai awal September tidak kunjung ada kejelasan akan membawa masalah tersebut ke ranah hukum. 

"Karena saya posisi juga korban, saya juga merasakan uang saya tidak kembali. Ini sementara saya ambil uang tabungan untuk mencicil uang para member saya. Saya sudah coba komunikasi ke kaki tangan tapi yang jawab penasehat hukumnya," paparnya

Diberitakan sebelumnya, sejumlah warga asal Kota Salatiga, Demak, Semarang, Boyolali, dan Purworejo dikabarkan menjadi korban penipuan arisan online dengan sistem lelang oleh seorang bandar di Kota Salatiga.

Mereka, dijanjikan keuntungan kepada para member berkisar Rp 1,3 juta dari total setoran awal yang dibayarkan.

Tetapi, kemudian penipuan bermodus lelang slot arisan itu terbongkar setelah sejumlah member mendatangi rumah kontrakan pelaku Senin (16/8/2021).

Ketua RT 6/RW 4, Perumahan Prajamukti Kecandran, Kecamatan Sidomukti Agus Abusiri menyampaikan dari informasi yang diketahui arisan online itu dalam seminggu dapat melakukan pencairan sampai tiga kali dengan keuntungan lebih besar dari setoran awal.

"Untuk uang yang dibawa kabur saya tidak tahu persisnya. Tapi ada yang bilang sampai ratusan sampai miliaran. Ada sekira 50 orang member sejak 16 Agustus kemarin bergantian mendatangi rumah kontrakan diduga pelaku penipuan arisan online," ujarnya. (ris)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved