berita video
Video Bupati Pati Sebut Demian dan Sara Wijayanto Tak Ajukan Izin Syuting di RSK Tayu
Pasangan konten kreator misteri Demian Aditya dan Sara Wijayanto batal membuat konten video di Rumah Sakit Kristen (RSK) Tayu, Pati
Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNJATENG.COM, PATI - Berikut berita video Bupati Pati sebut Demian dan Sara Wijayanto tak ajukan izin shooting di RSK Tayu.
Pasangan konten kreator misteri Demian Aditya dan Sara Wijayanto batal membuat konten video di Rumah Sakit Kristen (RSK) Tayu, Pati.
Sebetulnya mereka bersama tim telah berada di Tayu pada Selasa (31/8/2021).
Namun, keberadaan mereka diketahui warga sekitar sehingga memancing kerumunan.
Masyarakat berkerumun di sekitar RSK Tayu, ingin melihat langsung pasangan pesohor yang memiliki jutaan pelanggan di Youtube itu.
Di akun Instagram pribadinya, @_demianaditya_, Demian mengunggah foto dirinya di dalam RSK Tayu.
Kolase foto instagram Demian Aditya (@_demianaditya_) dan Sara Wijayanto (@sarawijayanto) (Instagram)
"Memutuskan untuk batal shooting di RSK Tayu-Pati karena keadaan tidak kondusif, walaupun sudah memiliki perizinan yang lengkap dari semua instansi juga kepolisian, tapi protokoler lebih kami utamakan," tulis Demian dalam unggahan tersebut.
Sara Wijayanto juga menulis hal senada di akun instagram pribadinya, @sarawijayanto.
"Banyak sekali DM dari Saraddicts yang request untuk kami penelusuran di RSK Tayu Pati. Dan akhirnya malam ini setelah mengurus perizinan, kami berkesempatan untuk shooting NELUSUR di RSK Tayu, Pati. Tapi walau kami sudah punya perizinan resmi dari semua instansi terkait, akhirnya kami memutuskan untuk tidak jadi shooting. Dikarenakan kondisi di luar lokasi tidak kondusif. Kami sangat memperhatikan prokes dan menghindari kerumunan," tulis dia.
Hal tersebut juga dikonfirmasi oleh Bupati Pati Haryanto.
"Semalam di Tayu kerumunan dibubarkan. Ada artis 'uka-uka' (uji nyali) datang dan menimbulkan kerumunan. Camat lapor saya, karena banyak kerumunan akhirnya dibubarkan," kata dia di Pendopo Kabupaten Pati, Rabu (1/9/2021).
Belakangan, RSK Tayu memang menjadi perbincangan publik.
Hal itu setelah sebuah video Tiktok viral.
Video tersebut memuat narasi bahwa ada warga bandung yang menginap di RSK Tayu selama tiga malam.
Bangsal Ruang Bersalin di RSK Tayu, Pati, Kamis (19/8/2021). (TRIBUN JATENG/MAZKA HAUZAN NAUFAL)
Identitas pria asal Bandung tersebut telah diketahui.
Berdasarkan penelusuran yang dilakukan Tribunjateng.com, diketahui bahwa dia ialah Egi, anggota Tim Creator Misteri 99 atau CM.99, kreator konten di Youtube dan Bigo Live.
Sebelumnya, video percakapan singkat Egi dengan orang-orang di Terminal Tayu viral di media sosial TikTok, diunggah akun @YEK_WOR.
Narasi video tersebut menyebutkan bahwa dia dan sejumlah temannya menginap di RSK Tayu selama tiga hari untuk menjenguk teman yang sakit.
Hal itu membuat orang-orang terkejut.
Bagaimana tidak, RSK Tayu adalah rumah sakit yang sudah mangkrak, tidak beroperasi lagi, sejak 2013 lalu.
Tribunjateng.com berhasil menghubungi Legianto Jumadilaga, satu di antara anggota Tim CM 99, via aplikasi perpesanan daring.
Dia membenarkan bahwa memang ia dan rekan-rekannya yang menginap di RSK Tayu.
Tujuan awalnya ialah untuk membuat konten misteri berupa siaran langsung via aplikasi Bigo.
Cuplikan kegiatan mereka selama menginap di RSK Tayu juga telah diunggah di akun Youtube mereka.
“Saya tidak tahu siapa yang upload video itu sampai viral. Sewaktu ditanyai warga di terminal itu, kami kurang mengerti bahasanya. Sehingga kami berusaha menghindar karena kebingungan,” kata dia, Jumat (20/8/2021) malam.
Anggota Creator Misteri 99, Egi, berfoto di koridor Rumah Sakit Kristen (RSK) Tayu (Dokumentasi Tim Creator Misteri 99)
Ketika itu, Tim CM 99 mendapat tantangan dari spender mereka di Bigo Live, untuk mengeksplorasi keangkeran RSK Tayu pada malam 1 Suro.
Mereka juga mendapat tantangan untuk tidur di ambulans sambil memakai kain kafan.
“Kami mulai eksplorasi di sana tanggal 12 Agustus, pas malam Jumat. Tanggal 13 badan kami drop, sudah tidak kuat. Jadi kami menunggu di Tayu dulu, sampai badan agak fit, baru pulang ke Bandung. Selama di sana kami mengalami hal ganjil,” ujar Legianto.
Dia mengaku selalu mendapat mimpi, di mana ada seseorang yang meneleponnya dan menyuruhnya untuk datang ke RS, menjenguk teman yang bekerja di pabrik gula.
“Dia bilang, ‘kamu sudah lama tidak bertemu dia’. Kata orang dalam mimpi seperti itu. Padahal saya tidak punya teman yang kerja di pabrik gula. Saya juga tidak tahu di sana ada pabrik gula. Selama dua hari saya memimpikan hal yang sama,” tutur dia.
Dia menambahkan, mimpi itu terasa nyata, sehingga dia menjadi linglung.
Dan begitu ia bercerita pada teman satu tim, ternyata mereka juga mengalami mimpi yang persis sama.
“Sampai akhirnya hari Sabtu kami memutuskan pulang dalam keadaan yang benar-benar bingung. Pas ditanya orang di terminal pun saya kebingungan, karena ada yang tanya pakai bahasa Jawa. Saya enggak ngerti,” kata dia.
Sabtu (21/8/2021), Creator Misteri 99 juga mengunggah video penjelasan mengenai aktivitas mereka di RSK Tayu.
Dalam video tersebut, orang yang terekam dalam video viral, yakni Egi, bersama temannya, Rahmat alias Amat, memberikan penjelasan.
“Kami eksplorasi tanggal 12 mulai pukul 23.00 WIB. Kami one man show, jadi satu maju, satu nunggu di luar. Itu tempat yang hawa mistisnya beda banget,” ucap Egi.
Amat menambahkan, ketika mengeksplorasi RSK Tayu, dia merasa seolah-olah rumah sakit itu masih aktif.
“Ada suara mesin tik, lalu lalang suster bawa kursi roda dan troli, ada yang tidak sengaja tertangkap kamera juga. Seperti masih berfungsi. Akhirnya kami berhalusinasi sampai terbawa mimpi,” ucap dia.
Amat mengatakan, ketika menjalani tantangan tidur di mobil ambulans, dia sampai pingsan, atau knock dalam istilah yang mereka pakai di Bigo Live.
“Mungkin karena saya terlalu bar-bar, tidur pakai kain kafan di ambulans yang sudah tidak terpakai bertahun-tahun,” jelas dia.
Amat mengatakan, usai “uji nyali” di RSK Tayu, tubuhnya melemah. Ia dan tim kemudian menginap selama dua hari setelahnya.
“Tiga malam itu bukan berarti kami full di RSK. Kami tiga malam di Tayu, tapi di penginapan. Cuma bahasa Jawa kami enggak paham, waktu ditanyai di Terminal. Tapi karena linglung, kami memang merasa menginap di RSK Tayu,” ujar Amat.
Selama dua hari di penginapan, kata Amat, dia dan Egi juga bermimpi ditelepon oleh seorang ibu-ibu yang meminta mereka menjenguk teman di RSK Tayu.
“Ada orang yang selalu nelepon, seperti benar-benar nyata. Saya pikir saya sendiri yang ngalamin, dua hari berturut-turut saya bingung itu nyata atau mimpi. Ternyata teman saya juga merasakan hal yang sama,” kata dia.
Egi membenarkan hal tersebut. Dia juga merasa ditelepon seseorang yang memintanya menjenguk seorang kawan lama, karyawan pabrik gula, yang dirawat di RSK.
“Itu di luar nalar, kami enggak tahu di sana ada pabrik gula. Kami dua hari itu ngedrop, akhirnya Sabtu kami putuskan pulang ke Bandung. Alhamdulillah kami sudah bisa ngomong lancar lagi sekarang. Waktu itu masih syok. Mungkin itu pengaruh hal ghaib di sana. Ada yang bilang mungkin karena kami enggak permisi dulu waktu mau buat konten live di sana,” tandas dia. (mzk)
TONTON JUGA DAN SUBSCRIBE: