Holding Ultramikro Terbentuk, Bunga Kredit Usaha Mikro bakal Lebih Murah
Holding ultra mikro diproyeksi dapat menciptakan efisiensi dalam operasional bisnis, sehingga diharapkan dapat menciptakan pembiayaan yang murah.
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Holding ultramikro Badan Usaha Milik Negara (BUMN) resmi terbentuk. Hal itu ditandai dengan penandatanganan pengalihan saham pemerintah di PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) kepada PT Bank BRI Tbk.
Nilai pengalihan saham negara kepada BRI mencapai Rp 54,7 triliun. Hal itu berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 73/2021 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara ke Dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Bank Rakyat Indonesia Tbk; dan Keputusan Menteri Keuangan pada 16 Juli 2021 perihal Penetapan Nilai Penambahan Penyertaan Modal Negara Kepada Modal Saham BRI.
Menteri BUMN, Erick Thohir mengatakan, pembentukan holding itu merupakan satu bentuk dari transformasi perusahaan pelat merah dalam rangka memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat, dalam hal ini pelaku usaha ultramikro.
“Inisiasi transformasi yang terjadi di BUMN ini kan tidak hanya semata-mata menjadi bagian restrukturisasi atau pengurangan jumlah BUMN,” katanya, dalam konferensi pers virtual, Senin (13/9).
Holding itu diharapkan dapat menjadi jawaban bagi para pelaku usaha ultramikro untuk mendapatkan akses pembiayaan yang terintegrasi, khususnya di tengah upaya pemulihan ekonomi nasional," ujarnya.
“Kami tidak mau hanya BUMN yang untung tapi UMKM pailit, keseimbangan ini harus jadi program holding ultra mikro,” tambahnya.
Dengan adanya integrasi, holding ultra mikro diproyeksi dapat menciptakan efisiensi dalam operasional bisnis entitas yang tergabung di dalamnya.
Oleh karena itu, Erick menuturkan, selain pembiayaan terintegritas, holding itu diharapkan dapat menciptakan pembiayaan yang murah.
“Saya mengharapkan penggabungan daripada BRI, Pegadaian, PMN, bahwa ingin memastikan bisa terjadi bagaimana keberpihakan bunga lebih murah untuk yang di bawah (usaha ultramikro-Red),” ucapnya.
Erick menyatakan, pembentukan holding ultramikro akan memberikan sejumlah manfaat ke berbagai pihak. Pertama, untuk negara, pembentukan holding yang dipimpin BRI itu diharapkan mampu menjaga kontribusi positif perusahaan pelat merah ke kas negara.
"Dengan covid-19 seperti ini, (kontribusi-Red) kami (BUMN-Red) enggak boleh turun. Kami harus paling tidak, sama ataupun meningkat. Karena negara pemasukannya berkurang. (Kontribusi-Red) dengan apa? Memastikan supply chain dan ekosistem untuk menjadikan efisiensi, sehingga BUMN tetap sehat," tuturnya.
Kemudian, dia menambahkan, holding itu diharapkan dapat memperkuat operasional bisnis ketiga perusahaan pelat merah itu, di tengah ketatnya persaingan yang dipicu oleh percepatan digitalisasi.
Dengan adanya holding, ketiga BUMN dapat saling bersinergi dalam berbagai hal, mulai dari pemanfaatan fasilitas hingga penciptaan ekosistem pembiayaan ultramikro.
Manfaat ketiga, memberikan kemudahan akses pembiayaan kepada para pelaku usaha ultramikro. Bukan hanya kemudahan, holding ultramikro diharapkan dapat menghasilkan pembiayaan dengan bunga yang lebih murah. (Kompas.com/Rully R Ramli)