Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Karanganyar

Warga Kebakkramat Karanganyar Tewas Saat Membuat Saluran IPAL Jamban Komunal Ini Kata Polisi

Ngadiyanto (32) warga Desa Kaliwuluh Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar meninggal dunia usai tersengat aliran listrik

Penulis: Agus Iswadi | Editor: Catur waskito Edy
Foto dokumentasi Humas Polres Karanganyar.
Anggota Polsek Kebakkramat mengumpulkan keterangan saksi atas meninggalnya seorang pekerja saat membuat saluran pipa IPAL jamban komunal, Kamis (16/9/2021).  

TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR - Ngadiyanto (32) warga Desa Kaliwuluh Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar meninggal dunia usai tersengat aliran listrik saat membuat saluran IPAL jamban komunal, Kamis (16/9/2021) sekira pukul 09.30. 

Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribunjateng.com, korban saat itu tengah menggali lubang menggunakan mesin dril di pertigaan jalan kampung Dukuh Simo Lor RT 3 RW 7 Desa Kebak Kecamatan Kebakkramat. Mesin dril itu dihubungkan dengan instalasi listrik bertegangan tinggi.

Setelah mesin dril dinyalakan, korban langsung berteriak "Allah Akbar." dan seketika tergeletak serta tak sadarkan diri di lokasi kejadian.

Rekan korban yang berada di lokasi langsung mendekat dan membawanya ke Rumah Sakit Indo Sehat. Akan tetapi nyawa korban tidak tertolong. 

Kapolres Karanganyar, AKBP Muchammad Sayfi Maulla melalui Kapolsek Kebakkramat, AKP Ridwan menyampaikan, kemungkinan korban meninggal dunia saat perjalanan menuju ke rumah sakit. 

"Alatnya (mesin dril) masih normal. Mungkin terkena air saat korban membasahi (tanah)," katanya saat dihubungi Tribunjateng.com. 

Jenazah telah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dilakukan prosesi pemakamanan. Pihak keluarga telah menerima kejadian ini sebagai musibah dan telah membuat surat pernyataan untuk tidak dilakukan autopsi. 

Sementara itu, Kades Kebak, Sukardi menambahkan, proyek pembuatan IPAL jamban komunal itu telah berlangsung selama sekitar 1 bulan. Program itu dari DPUPR Karanganyar.

"Itu dari pemborong punya anak buah dan diborongkan untuk penggalian. Membuat saluran pipa besar kan jalan diduduk (digali). Karena jalan atos (keras), dia memakai dril.

Orang itu belum pernah pegang itu (mesin dril), yang biasa pegang itu pakai sepatu boots, pakai kaos tangan. Itu tidak, tangan tidak dilambari. Karena agak keras (tanah) digujuk (disiram) banyu (air). Entah itu ngeground atau apa tidak tahu," ungkapnya. 

Dia menambahkan, pihak pemerintah desa, DPUPR dan pekerja turut hadir saat berlangsungnya prosesi pemakaman untuk mengucapkan belasungkawa kepada pihak keluarga. (Ais).

Baca juga: Dua Fakultas di Unika Soegijapranata akan Pindah Kampus Baru di BSB City Semarang

Baca juga: Meski Jadi Tahanan KPK, Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono Masih Kirim Makanan ke PantI ODGJ

Baca juga: Bulan Depan, Dua Fakultas di Unika Pindah ke Kampus Baru di BSB City Semarang

Baca juga: Not Angka Fly Me to the Moon Let Me Play Among the Stars Frank Sinatra

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved