Berita Tegal

Dosen FPIK Undip Bantu Pelaku UMKM Kota Tegal dalam Pengolahan Hasil Perikanan

"Dengan adanya bantuan ini, produk kami tidak mudah mengalami kerusakan yang bisa membuat harga jualnya turun."

Dok. Dosen FPIK Undip
Tim Dosen Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPIK) Universitas Diponegoro Semarang, menemui pelaku UMKM pengolah hasil perikanan di Kota Tegal, Sabtu (18/9/2021). 

TRIBUNJATENG.COM, TEGAL - Tim Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Diponegoro membantu sejumlah pelaku UMKM di Kota Tegal dalam hal diversifikasi pengolahan hasil perikanan, Sabtu (18/9/2021). 

"Mengingat kota Tegal memiliki potensi sumberdaya laut yang cukup melimpah.

Potensi tersebut banyak dimanfaatkan oleh masyarakat Tegal dengan membentuk UMKM yang memproduksi dan memperdagangkan berbagai produk olahan hasil perikanan, " kata Dosen FPIK Undip, Retno Ayu Kurniasih. 

Baca juga: Kisah Mbah Tarmi Lansia 1 Abad di Tegal Semringah Seusai Divaksin, 10 Kali Tak Lolos Screening 

Menurutnya, saat ini, permasalahan yang dihadapi pelaku UMKM yang bergerak di bidang pengolahan hasil perikanan antara lain adalah produktivitas yang masih rendah, produk akhir yang masih rentan terkontaminasi dan sering mengalami kerusakan freeze burn serta beberapa waktu terakhir mengalami penurunan omset hingga 50 persen selama pandemi Covid-19.

Tim Dosen FPIK Undip diketuai oleh Retno Ayu Kurniasih dan beranggota A Suhaeli Fahmi dan Oktavianto Eko Jati.

Mereka memberikan solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan mengikuti Program Penguatan Komoditi Unggulan Masyarakat (PKUM), Universitas Diponegoro

Dalam program tersebut, mereka menggandeng dua mitra, yaitu UMK Ranafra Food dan KUBE Ulam Sari. 

Solusi yang ditawarkan antara lain memberikan peningkatan kualitas dan kuantitas produk dari UMK Ranafra dan KUBE Ulam Sari.

Kegiatan tersebut meliputi hibah mesin pembuat adonan bakso ikan dan freezer, serta pemberian pelatihan dalam membuat produk inovasi. 

Kemudian penyuluhan terkait penggunaan bahan tambahan pangan, dan pendampingan.

Seluruh rangkaian kegiatan ini berlangsung selama enam bulan.

“Kegiatan ini sangat bermanfaat, terutama bagi kami dalam menghadapi masa pandemi Covid-19.

Terutama dengan adanya hibah mesin pembuat adonan bakso, kapasitas produksi kami meningkat dua kali lipat," ungkap Eka sebagai Ketua UMK Ranafra. 

Ketua KUBE Ulam Sari, Rochani, juga sangat berterima kasih kepada Tim Pengabdian dari FPIK Undip yang telah membantu dalam menjaga kualitas produk usaha olahan ikan. 

"Dengan adanya bantuan ini, produk kami tidak mudah mengalami kerusakan yang bisa membuat harga jualnya turun.

Terutama pada saat pandemi Covid-19 ini. Yang mana permintaan konsumen menurun sehingga perlu mencari solusi agar produk yang kami buat bisa bertahan dengan baik," ujarnya. (fba)

Baca juga: Kronologis Truk Muatan Kopi Susu Terjun ke Sungai Glagah Brebes 

Sumber: Tribun Jateng
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved