Berita Regional
Ali Kalora Tewas Bersama Satu Anggotanya, Tersisa 4 Teroris Poso yang Kini Diburu Ketat Aparat
Atas peristiwa itu saat ini, tersisa empat orang kelompok Teroris Poso yang masih dalam pengejaran petugas. Keempatnya adalah Askar alias Jaid alias
TRIBUNJATENG.COM, PALU - Ali Kalora tewas dalam kontak senjata dengan aparat di Pegunungan Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Sabtu (18/9/2021).
Pimpinan kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) itu tewas bersama satu teroris lainnya bernama Jaka Rhamdan alias Ikrima alias Rama.
Informasi diperoleh TribunPalu.com (Tribun Network), Satgas Madago Raya saat ini masih menyisir pegunungan dipimpin Danrem 132/Tadulako Danrem 132/Tadulako Brigjen TNI Farid Makruf bersama Kapolda Sulteng Irjen Rudi Sufahriadi.
Atas peristiwa itu saat ini, tersisa empat orang kelompok Teroris Poso yang masih dalam pengejaran petugas.
Keempatnya adalah Askar alias Jaid alias Pak Guru, Nae alias Galuh alias Muklas, Suhardin alias hasan Pranata, Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang.
Ali Ahmad lebih dikenal dengan nama Ali Kalora didaulat anggotanya memimpin pasukan sepeninggal Santoso.
Setelah menggantikan posisi Santoso, Kelompok MIT Poso terpecah kepemimpinannya.
Selain kelompok Ali Kalora, ada pula kelompok yang dipimpin Qatar alias Anas alias Farel.
Kelompok Ali Kalora hanya terdiri dari empat orang.
Mereka adalah Ali Kalora, Suhardin alias Hasan Pranata, Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang dan Rukli.
Sedangkan kelompok MIT pimpinan Qatar terdiri dari Abu Alim alias Ambo, Nae alias Galuh, Askas alias Jadi alias Pak Guru, dan Jaka aka Ramadan alias Ikrima alias Rama.
Kelompok yang dipimpin Ali Kalora sudah terindikasi akan menyerah.
Niat itu disebut muncul setelah Ali Kalora, Ahmad Gazali, dan Rukli terluka usai kontak senjata dengan anggota Satuan Tugas Madago Raya pada 22 Maret 2021.
Namun, rencana Ali Kalora untuk menyerahkan diri ke Satgas Madago Raya dihalangi Qatar.
Qatar bergabung dengan kelompok teroris ini saat Santoso alias Abu Wardah memimpin kelompok teroris ini.