Berita Regional
Kawanan Pengedar Narkoba Ini Bermarkas di Tengah Kebun Kopi agar Tak Diendus Polisi
Mereka memilih tempat khusus yang dirahasiakan dan terpencil di tengah kebun kopi sebagai markas mereka.
TRIBUNJATENG.COM, BLITAR - Pelaku kejahatan melakukan bermacam cara untuk menghindari polisi.
Di Kabupaten Blitar, Jawa Timur, kawanan pengedar sabu seolah meniru aksi penjahat dalam film Holywood.
Mereka memilih tempat khusus yang dirahasiakan dan terpencil di tengah kebun kopi sebagai markas mereka.
Baca juga: Ustaz Armand Tewas Ditembak, Saksi: Sudah 4 Hari Ada Orang Pakai Jaket Ojol Nongkrong Dekat Rumah
Aksi AN (37), sang pengedar sabu sekaligus obat keras, membuat petugas Polres Blitar menempuh perjalanan lumayan melelahkan untuk menemukan jejak markasnya.
Markas rahasia tersangka AN, warga Dusun Salam, Desa Kedawung, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar itu, ternyata di tengah perkebunan kopi.
Rumahnya tersembunyi di balik pepohonan dengan jalan setapak.
"Ada tersangka yang tinggal di tengah kebun kopi, dan saat digerebek ia tidak hanya menyimpan pil double L.
Tetapi juga sabu," kata Kapolres Blitar, AKBP Aditya Panji Anom, Minggu (19/9/2021).
Di rumah terpencil di perkebunan kopi itu, AN kedapatan menyimpan 650 butir double L yang disembunyikan di dalam botol bekas obat, dan dua paket sabu masing-masing seberat 0,26 gram.
"Semua barang bukti itu ditemukan di dalam rak yang ada di ruang tamu rumahnya, dengan ditaruh di dekat aquarium," tambah Aditya.
Penangkapan AN pun merupakan pengembangan dari penangkapan pengecer sabu bernama Angga, Kamis (16/9/2021) malam.
Angga ditangkap di jalan raya Blitar-Kediri, dengan barang bukti sabu 0,34 gram yang disimpan dalam tisu.
"Malam setelah menangkap pemilik sabu yang asal Srengat itu, petugas mengembangkannya dan ditemukan nama itu (AN)," paparnya.
Begitu tahu identitas AN, petugas meluncur, Sabtu (18/9/2021) malam. Sebab didapat kabar kalau AN jarang keluar dan lebih banyak didatangi para pengecernya.
Namun rumah bandar sabu dan pil koplo satu ini agak lumayan jauh dan terpencil. Penelusuran petugas harus melewati jalan raya jurusan Kediri sampai Kecamatan Nglegok (Candi Penataran).