Berita Regional

Juru Bicara Angling Dharma: Tidak Ada Kerajaan, Itu Berlebihan

Munculnya Kerajaan Angling Dharma yang berada di Kabupaten Pandeglang, Banten, menjadi sorotan.

KOMPAS.com/Acep Nazmudin
Situasi sebuah rumah di Pandeglang yang viral di media sosial, disebut Kerajaan Angling Dharma, Rabu (22/9/2021). 

TRIBUNJATENG.COM - Munculnya Kerajaan Angling Dharma yang berada di Kabupaten Pandeglang, Banten, menjadi sorotan.

Juru Bicara Kerajaan Angling Dharma, Aki Jamil Badranaya, memberi tanggapan.

Aki Jamil menyatakan, kabar soal kerajaan yang terletak di Kampung Salangsari, Desa Pandat, Kecamatan Mandalawangi, Pandeglang, itu berlebihan.

Baca juga: Raja Kerajaan Angling Dharma di Pandeglang Punya 4 Istri, Bangun 30 Rumah untuk Warga Miskin

Sebab, pihaknya tidak pernah menyebut kawasan tersebut sebagai sebuah kerajaan.

Bahkan, pihaknya juga tidak pernah menyebut pemimpin mereka, yakni Baginda Sultan Iskandar Jamaludin Firdaus sebagai raja.

Aki Jamil hanya membenarkan, sang pemimpin disebut dengan nama Baginda atas dasar sikapnya yang bijaksana.

"Kalau berbicara kerajaan, saya klarifikasi itu pemberitaan bohong, terlalu berlebihan. Disini tidak ada Kerajaan Angling Dharma atau pun menyematkan seorang raja."

"Memang beliau orang tua kami panggilannya baginda, beliau memang orang yang bijaksana dan peduli terhadap masyarakat."

"Jadi saya menyatakan sekali lagi tidak ada Kerajaan Angling Dharma," ujar Aki Jamil, dikutip dari tayangan Youtube tvOne, Kamis (23/9/2021).

Aki Jamil berspekulasi, nama Kerajaan Angling Dharma diberikan setelah ada media lokal yang meliputnya.

Padahal, pihaknya tidak pernah menyematkan diri sebagai kerajaan.

Menurutnya, hanya ada simbol nama Angling Dharma yang tersemat di dalam bangunannya.

Aki Jamil menduga, dari simbol itu lah nama Kerajaan Angling Dharma muncul ke publik.

Jubir Kerajaan Angling Dharma buka suara, sebut kabar soal kerajaannya terlalu berlebihan.
"Mungkin kemarin ada penyerahan kunci di Kecamatan Pagelaran, ketika itu ada sebuah media regional yang memberitakan berlebihan."

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews.com
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved