Berita Semarang
90 Persen Mahasiswa Sudah Divaksin, Rektor UPGRIS: Perkuliahan Tatap Muka Terbatas akan Ditingkatkan
UPGRIS telah membuka perkuliahan tatap muka selama kurang lebih tiga pekan atau sejak awal September 2021.
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: sujarwo
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) telah membuka perkuliahan tatap muka selama kurang lebih tiga pekan atau sejak awal September 2021.
Berdasarkan sejumlah evaluasi dan kondisi kasus pandemi Covid-19 di Kota Semarang, maka kuliah tatap muka akan ditingkatkan.
"Berdasarkan evaluasi, hasilnya berjalan baik. Ditambah persentase vaksinasi covid dosen dan mahasiswa di UPGRIS yang sudah banyak. Sehingga pembelajaran tatap muka dalam waktu dekat sudah mulai tahapannya lebih tinggi," kata Rektor UPGRIS, Muhdi usai memberikan sambutan pada Pekan Orientasi Mahasiswa Baru (Poema) di Balairung UPGRIS, Kamis (30/9/2021).
Tahapan perkuliahan tatap muka yang ditingkatkan contohnya mahasiswa dari semua angkatan akan berangkat ke kampus dan menjalani kuliah di kelas. Sebelumnya, hanya beberapa angkatan dan fakultas saja yang melaksanakan kuliah tatap muka.
Ia membeberkan hingga September 2021 ini, dosen dan karyawan UPGRIS sudah divaksin 100 persen. Sementara, untuk mahasiswa mencapai kurang lebih 90 persen yang sudah melaksanakan vaksinasi.
"Untuk yang belum vaksin, kami berupaya dilakukan percepatan lagi. Kami bekerja sama dengan IDI (Ikatan Dokter Indonesia) untuk melaksanakan vaksinasi di kampus untuk vaksin dosis pertama dan kedua. Karena masih ada yang belum vaksin kedua," jelas doktor manajemen pendidikan ini.
Lalu, mahasiswa semester akhir yang sedang menjalani program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dari Kemendikbudristek masih belajar di luar kampus. Namun, dalam waktu dekat ini akan menyelesaikan studi dan skripsi serta tugas akhir yang lain.
Sehingga, diharapkan sebelum kembali ke kampus dan belum divaksin, untuk segera melaksanakan vaksinasi covid.
Meskipun sudah divaksin, pihaknya tetap meminta kepada mahasiswa agar protokol kesehatan tetap dilaksanakan baik di dalam lingkungan kampus maupun di luar.
Mereka diminta tidak menunjukan hal yang melanggar prokes. Selain itu, universitas juga tetap menyediakan sarana atau infrastruktur pendukung prokes, misalnya sarana tempat cuci tangan.
"Pengawasan melalui CCTV (kamera pengawas) juga kami lakukan. Selain itu, ada satgas yang terus berpatroli, memastikan prokes dijalankan dengan betul oleh civitas akademika UPGRIS," ucapnya.
Selain itu, pengaturan jadwal masuk perkuliahan tetap diberlakukan agar tidak terjadi kerumunan mahasiswa. Jam masuk kuliah dibedakan sehingga waktu selesai tidak bersamaan.
Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengeluarkan panduan untuk seluruh perguruan tinggi menyelenggarakan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas mulai semester ganjil tahun akademik 2021/2022.
Panduan tersebut dikeluarkan melalui Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Pembelajaran Tatap Muka tahun akademik 2021/2022.
Kemudian, PTM terbatas yang dibuka perguruan tinggi wajib menerapkan protokol kesehatan ketat. Selain itu, perguruan tinggi juga harus tetap menyediakan pembelajaran daring atau metode blended learning. (*)
TONTON JUGA DAN SUBSCRIBE :