Berita Semarang
Waras, Penjual Pigura Jadi yang Kali Pertama Masuk Pasar Johar Semarang Pasca-rehabilitasi
Waras (68), seorang pengrajin pigura sedang melayani pembeli di lapak Pasar Johar Tengah, Jumat (8/10/21).
Penulis: Hermawan Handaka | Editor: moh anhar
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Waras (68), seorang pengrajin pigura sedang melayani pembeli di lapak Pasar Johar Tengah, Jumat (8/10/21).
Waras adalah pedagang yang kali pertama menempati Pasar Johar di bangunan cagar budaya, setelah mendapatkan pengundian lapak dari Dinas Perdagangan Kota Semarang.
Terlihat hampir keseluruhan lapak masih kosong, belum ditempati pedagang.
Pantauan Tribunjateng.com, ini karena ada pedagang yang belum semuanya mendapatkan nomor lapak undian, ada pedagang yang protes dari hasil undian karena tidak sesuai keinginan, hingga pedagang yang perlu mempersiapkan pindahan tempat jualan di lahan relokasi MAJT.
Baca juga: Bupati Pati Haryanto Tambah Target Vaksinasi 29 Puskesmas, Tiap Puskesmas Suntik 500 Sasaran/Hari
Baca juga: Not Angka Chrisye Andai Aku Bisa
Baca juga: Bocah Mizan Ditemukan Tidur di Sumur Setelah Warga Gelar Sholawatan, Padahal Malamnya Sumur Kosong
Pemkot Semarang mengisntruksikan agar pedagang bisa ke Johar lagi mulai 10 Oktober 2021 ini.
Pascakebakaran tahun 2015, pedagang Pasar johar menempati lahan relokasi di lingkungan MAJT.
Pasar Johar dilakukan penataan kembali pada 2017.
Dari penataan pascakebakaran ini, Pemkot juga melakukan pedagang, yang waktu dulu, pasar terasa sesak, karena begitu banyaknya pedagang di dalam pasar.
Tribunjateng.com sebelumnya memberitakan, sebanyak 100 pedagang mengadu persoalan penataan Pasar Johar kepada Dinas Perdagangan Kota Semarang. Jumlah itu tercatat sejak dibukanya posko pengaduan hingga Rabu (6/10/2021).
Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang, Fravarta Sadman mengatakan, posko pengaduan akan dibuka hingga perpindahan pedagang dari tempat relokasi ke kawasan Johar. Dimungkinkan, jumlah pedagang akan bertambah mengingat masih ada kendala yang timbul di lapangan.
Dia menyebutkan, persoalan yang diadukan pedagang kepada dinas tak jauh dari pembahasan saat audiensi dengan Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, antara lain kios maupun los menjadi kecil, pedagang merasa terlemper karena tidak mendapatkan lapak di Johar Utara.
Dinas Perdagangan, kata dia, sudah melakukan sosialisasi berkali-kali bahwa kapasitas Johar Utara dan tengah memang tidak seperti semula. Dua blok tersebut tidak bisa menampung seluruh pedagang.
"Johar Utara dan Tengah tidak bisa masuk semua, sehingga yang tidak masuk situ harus bisa menerima. Itu yang kami sampaikan," jelasnya.

Selain itu, ada pula pedagang yang mengadukan belum mendapatkan lapak. Menurut Fravarta, semua sudah dimasukan dalam undian.
Ini Penyebab Proyek Peninggian Jembatan Tol Kaligawe Semarang Ditunda Sepekan |
![]() |
---|
Rekayasa Lalu Lintas 300 Meter Dimulai Minggu Depan, Imbas Peninggian Jembatan Tol Kaligawe |
![]() |
---|
Kunjungan Tempat Wisata di Jawa Tengah Diprediksi Membeludak Saat Long Weekend |
![]() |
---|
Sosok Indri Hapsari, Satu-satunya Master Trainer Pilates Internasional Asal Kota Semarang |
![]() |
---|
Modus Baru Pencurian di Semarang, Pelaku Ngontrak di Depan Rumah Korban Hingga Janjikan Pekerjaan |
![]() |
---|