Breaking News
Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Pelajar Garut yang Sempat Terpapar Paham Radikal NII Tak Mau Akui Siapa yang Ajak dan Baiat Dirinya

Seorang pelajar yang sempat dibaiat Negara Islam Indonesia (NII) memutuskan kembali kepada orangtuanya dan NKRI.

Dok Kelurahan Sukamentri
Isak tangis pecah dari orang tua anak yang terpapar paham radikal NII, di Kelurahan Sukamentri, Kecamatan Garut, Kota, Kabupaten Garut, Jawa Barat. 

TRIBUNJATENG.COM, GARUT - Seorang pelajar yang sempat dibaiat Negara Islam Indonesia (NII) memutuskan kembali kepada orangtuanya dan NKRI.

GI (15) telah dua tahun terpapar paham radikal NII.

Dia jarang pulang ke rumah orangtuanya dan memilih berhenti sekolah.

Baca juga: Densus 88 Turun Tangan Selidiki Dugaan Pembaiatan 59 Anak oleh NII di Garut

Suasana haru saat GI pulang kepada orangtuanya.

Tangis GI pecah.

Sang anak yang sebelumnya disebut-sebut telah dibaiat oleh kelompok radikal NII pulang ke pangkuan orangtuanya. 

"Hasil dari musyawarah, anak tersebut islah dan kembali kepada orang tuanya.

Ketika kami tanya dari mana asal dan siapa yang mengajaknya, anak itu tidak mengakui," ujar Lurah Sukamentri, Suherman, dikutip Tribunnews dari Tribunjabar.id, Sabtu (9/10/2021).

Suherman mengatakan, pihaknya telah mencoba membujuk hingga mendesak anak tersebut agar terbuka.

Namun anak tersebut tidak mengaku siapa orang yang telah membaiat dirinya.

"Didesak sama semua orang juga tetap tidak mengakui."

"Jawabannya hasil dari kajian dirinya dari hasil pengalaman dirinya, begitu," ucapnya.

Saat ini puluhan anak yang terpapar paham NII di Garut sedang dalam pendampingan Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Tasikmalaya.

"Kami akan berkonsentrasi terhadap pemulihan kondisi psikis anak agar anak bisa menerima dulu kenyataan seperti ini."

"Nanti jika anak sudah tenang, kami akan mendapatkan apa yang kita inginkan dalam proses penyembuhan lebih lanjut," ujar Ketua KPAID Tasikmalaya Ato Rinarno.

Dari 59 orang yang terpapar paham radikal NII, pihaknya masih mendata karena angka pasti anak-anak yang terpapar belum diketahui.

"Kami dan semuanya akan turun ke lokasi untuk mendata dari yang 59 orang ini ada berapa anak dan ada berapa dewasa," ungkapnya.

Musyawarah di Kelurahan Sukamentri, Kecamatan Garut Kota, tentang radikalisme.
Musyawarah di Kelurahan Sukamentri, Kecamatan Garut Kota, tentang radikalisme. (Dok. Kelurahan Sukamentri)

Puluhan anak muda Garut diduga telah terpapar

Seorang remaja berusia 15 tahun di Garut diduga telah terpapar paham radikalisme NII yakni di Kelurahan Sukamentri, Kecamatan Garut Kota.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Garut, Wahyudijaya, mengatakan pihaknya saat ini tengah berupa mengembalikan anak tersebut dengan puluhan orang lain yang yang terpapar paham radikalisme.

"Seorang anak teridentifikasi memposisikan pemerintah itu sebagai thagut dan dia tidak mau kembali kepada orang tuanya," ujarnya saat diwawancarai Tribunjabar.id di kantornya, Rabu (6/10/2021).

Wahyu menjelaskan saat ini Majelis Ulama Indonesia bersama semua pihak tengah memberikan penyembuhan pemahaman kepada anak tersebut.

"Kesbangpol, lebih pada pembinaan lebih lanjutan karena bagaimana pun juga mereka adalah bagian dari warga bangsa, upaya kami saat ini mengembalikan mereka ke pangkuan NKRI," ucapnya.

Menurutnya saat ini ada 59 orang warga Kelurahan Sukamentri, Kecamatan Garut Kota yang teridentifikasi terpapar paham radikal dengan beragam usia ermasuk anak-anak.

Kelompok radikal NII menurutnya menyasar anak-anak yang labil dengan doktrin cuci otak yang seolah-olah mereka benar.

Sehingga bisa berpotensi membahayakan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

"Kalau berbicara bahaya ini memang mindset warga negara yang berideologi di luar pancasila, ini tentunya potensi bahaya. Bisa saja suatu saat mereka terakumulasi pada satu gerakan masif," ucap Wahyudijaya.

Namun ia menilai ideologi NII yang saat ini menyasar anak-anak di Garut masih dalam bentuk partisan sehingga belum ada gerakan makar. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kembali ke Orangtua dan NKRI, Begini Pengakuan Pelajar yang Sempat Terpapar NII

Baca juga: Orangtua Mengeluh, Anaknya Jadi Pembangkang Sejak Gabung NII di Garut

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved