RI Punya 35 Jenis Kopi, Perlu Peran Generasi Muda Kembangkan Potensi

lewat jiwa entrepreneurship yang kreatif dari para generasi muda akan mampu mendorong memperluas pasar kopi Indonesia, terutama di tingkat global

Editor: Vito
TRIBUN JATENG/INDRA DWI PURNOMO
ilustrasi - Petani kopi di Pekalongan sedang memanen buah kopi 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong peran generasi muda dalam mengoptimalkan kopi asal Indonesia semakin dikenal di mancanegara. Hal ini mengingat Negeri ini kaya akan beragam jenis kopi yang dinilai bisa bersaing di global.

Berdasarkan data Kementan, terdapat 35 jenis kopi indikasi geografis (IG) yang dimiliki Indonesia, yakni kopi dengan cita rasa khusus yang hanya bisa diproduksi di daerah penghasil kopi tersebut. Terdiri dari 18 IG kopi arabika, 15 IG kopi robusta, dan dua IG kopi liberika.

Kepala Badan Karantina Pertanian Kementan, Bambang mengatakan, dengan potensi kopi specialty atau kopi dengan grade tertinggi yang dimiliki Indonesia itu, peluangnya perlu diambil oleh anak muda.

Menurut dia, lewat jiwa entrepreneurship yang kreatif dari para generasi muda akan mampu mendorong memperluas pasar kopi Indonesia, terutama di tingkat global, sehingga berdampak pada kenaikan ekspor.

"Ini saya kira yang perlu ditangkap oleh anak muda untuk dikembangkan. Di seluruh Indonesia kita punya kekuatan kopi-kopi yang luar biasa, dengan cita rasa berbeda, yang bahkan bisa disertifikasi sebagai produk specialty, yang juga bisa menambah nilai ekspor kita," katanya, dalam webinar Kementan, Sabtu (9/10).

Ia memastikan, Kementan sangat terbuka untuk membantu generasi muda merambah bisnis di sektor pertanian, seperti tanaman kopi. Dukungan tersebut diberikan melalui pelatihan di tingkat daerah, hingga penyediaan kredit usaha rakyat (KUR) di sektor pertanian.

Bambang pun berharap agar semakin banyak generasi muda terjun ke sektor pertanian dan mengoptimalkan sumber daya alam yang dimiliki Indonesia.

"Adanya kebijakan baru Kementan saat ini memberikan peluang bagi anak-anak muda untuk memanfaatkan dana KUR untuk hilirisasi. Jadi jangan lagi jual dalam bentuk raw (barang mentah) dengan harga murah," jelasnya.

Sementara itu, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Kementan, Dedi Junaedi menuturkan, saat ini komoditas perkebunan utama dari ekspor Indonesia masih berupa kelapa sawit, karet, dan kakao.

Ekspor ketiga komoditas itu baik dari sisi volume dan nilai memiliki porsi lebih tinggi dibandingkan dengan kopi. Pada 2020, porsi volume ekspor kelapa sawit sebesar 83 persen, dengan porsi nilainya mencapai 68 persen.

Lalu porsi volume ekspor karet sebesar 6 persen, dengan porsi nilai sebesar 12 persen, serta porsi volume ekspor kakao sebesar 2 persen dengan porsi nilai 5 persen.

Sementara, kopi porsi volume ekspornya hanya 1 persen dengan porsi nilai 3 persen. "Saat ini dari segi volume dan nilai ekspor di sektor perkebunan memang masih didominasi kelapa sawit dan karet," jelasnya.

Di sisi lain, sepanjang Januari-Juni 2021 nilai ekspor kopi tercatat menurun 8,1 persen dibandingkan dengan periode sama tahun lalu, yakni menjadi sebesar 342,5 juta dollar AS, dari sebelumnya mencapai 372,9 juta dollar AS.

Dengan kondisi itu, Dedi menyatakan, Kementan berupaya mengoptimal potensi kopi di Indonesia dengan merehabilitasi dan peremajaan tanaman menerapkan sistem penanaman tumpangsari (intercropping), membuat agrowisata berbasis perkebunan kopi, dan membuat pembinaan IG kopi.

"Desa agrowisata ini sudah mulai dikembangkan seperti di Kopi Merapi, di mana peran pemerintah daerah menjadi penting dalam hal ini. Kami juga gandeng off taker untuk penyediaan kopi dan melatih pemuda di sana jadi barista," jelasnya.

"Jadi Indonesia ini surganya kopi-kopi specialty, ada kopi IG yang punya cita rasa khusus yang enggak ada di negara lain. Ini yang harus kita dorong untuk dipromosikan ke negara-negara lain," tandasnya. (Kompas.com/Yohana Artha Uly)

Sumber: Kompas.com
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved