Berita Semarang

Kades Sidogemah Harap Tol Semarang-Demak Benar-benar Bisa Jadi Penahan Rob

Jalan tol Semang-Demak yang nantinya berfungsi sebagai akses sekaligus tanggul laut itu digadang dapat mengatasi persoalan rob di wilayah Semarang dan

Penulis: faisal affan | Editor: m nur huda
Istimewa
bird's eye view progres pembangunan jalan tol Semarang-Demak Sesi II (Sayung-Demak) 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Lurah Sidogemah, Sayung Kabupaten Demak, Khanafi mengatakan wilayah di sini masih belum bisa terhindar dari genangan rob.

Ia hanya bisa berharap rob tidak semakin meluas hingga masuk ke dalam rumah atau jalan kampung.

Jalan tol Semang-Demak yang nantinya berfungsi sebagai akses sekaligus tanggul laut itu digadang dapat mengatasi persoalan rob di wilayah Semarang dan Demak.

Khanafi mengetahui dari media bahwa nantinya konstruksi tol di Sigogemah akan menggunakan bambu.

Katanya, bambu berlapis bisa mampu menahan air rob yang tinggi.

Diharapkan pembangunan tol sebagai tanggul laut tersebut bisa menjadi solusi atas persoalan rob.

Dari keterangan Kepala Balai Bahan dan Struktur Bangunan Gedung, Direktorat Bina Teknik Permukiman dan Perumahan, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Ferri Eka Putra, alasan dilakukannya pengujian tersebut yakni karena konstruksi tanggul laut yang terintegrasi dengan jalan tol ini akan dibangun di atas tanah dengan klasifikasi very soft soil, sangat lembek.

Dari informasi yang diterima, pengerjaan seksi Sayung-Demak mencapai progres 41,63 persen pada dua pekan lalu.

Seksi Sayung-Demak ditargetkan rampung Juni 2022 mendatang. Sedangkan, pengerjaan seksi Kaligawe-Sayung akan mulai dilakukan Januari 2022 - November 2024.

Pantauan Tribunjateng.com, di Desa Sidogemah tampak beberapa rumah terendam air. Bahkan satu di antara bangunan SD hampir sepenuhnya terendam.

Proyek pembangunan tol dekat dengan permukiman warga.

Jika pengguna jalan melintas di jalur Pantura Semarang-Demak hendak ke Sidogemah, maka memasuki suasana proyek pembangunan tol tersebut.

Tampak bahan konstruksi seperti girder dan tiang-tiang penyangga jalan berjarak belasan meter dari rumah warga. 

Ketua RW setempat mengatakan bahwa warganya sempat khawatir dan resah atas pekerjaan tol tersebut. Karena proyek itu tidak dibatasi pagar dengan permukiman.

Warga khawatir anak-anak main dekat lokasi proyek yang banyak alat berat.

"Warga takut anak-anak bermain di dekat proyek karena tidak ada pembatas," kata Murodi, Ketua RW 3 Sidogemah.
(rez/afn)

Sumber: Tribun Jateng
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved