Berita Wonogiri
Rutan Wonogiri Terus Beruppaya Tingkatkan Layanan, Proses Birokrasi Kini Tak Berbelit
Warga binaan penghuni rutan maupun keluargan bisa mengakses pelayanan di rutan dengan lebih cepat, efektif, dan efisien
Penulis: Muhammad Sholekan | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, WONOGIRI - Rutan Klas II B Wonogiri kini lakukan perubahan besar.
Warga binaan penghuni rutan maupun keluargan bisa mengakses pelayanan di rutan dengan lebih cepat, efektif, dan efisien.
Kepala Rutan Kelas II B Wonogiri, Daniel Kristianto mengungkapkan, saat ini banyak perubahan di Rutan Wonogiri.
Yakni, prosedur di rutan tidak berbelit, tidak ada istilah 'dipingpong' maupun hal yang birokratis seperti dulu.
"Salah satunya ketika ada warga binaan yang akan mendapatkan remisi, sekarang prosesnya mudah dan cepat, tinggal keluarga warga binaan yang bersangkutan mengirim WA (WhatsApp) ke admin kami sesuai nomor layanan. Lantas diberikan formulir untuk diisi dan bisa langsung dilayani," ungkap Daniel, Kamis (14/10/2021).
Menurutnya, hanya dalam hitungan detik data sudah terinput ke server pusat.
Hal ini, menurut dia, jelas berbeda dengan proses pada waktu dulu, di mana keluarga warga binaan harus bolak balik mengurus berkas.
Hal itu, tentu saja bakalan mengabiskan waktu, tenaga, bahkan biaya.
"Sangat membantu warga yang misalnya tinggal di kecamatan Purwantoro yang memakan waktu sampai 3 jam untuk menuju rutan," jelasnya.
Layanan melalui WA itu dinilai sangat mempercepat waktu, efisien dan efektif.
Selain itu, dipastikan hak warga binaan sangat diperhatikan.
Terbukti ada penghargaan bagi warga binaan yang patuh dan menunjukkan hal baik dan sudah melakukan perubahan.
Menurutnya, ada sistem reward and punishment.
Perubahan tersebut menjadi salah satu kerja keras keluarga Rutan Kelas IIB Wonogiri untuk meraih wilayah birokasi bersih dan melayani (WBBM).
Beberapa tahun sebelumnya pada 2019, predikat wilayah bebas dari korupsi (WBK) berhasil diraih.
"Pada 2021 ini kami membangun zona integritas di Rutan Wonogiri. Zona integritas dibangun atas komitmen bersama antara pimpinan dan personil rutan," jelasnya.
Pembangunan zona integritas menitikberatkan pada enam area perubahan.
Meliputi pertama manajemen perubahan terdiri dari pola pikir, budaya kerja yang unggul, dan lainnya; area dua adalah penataan tata laksana; area tiga penataan SDM.
Area empat merupakan penguatan akuntabilitas kinerja; area lima penguatan pengawasan; dan area enam dicapai salah satunya melalui inovasi pelayanan publik.
Inovasi pada lima area itu bertujuan mewujudkan aparatur sipil negara yang bersih dan bebas dari KKN.
Dia menerangkan, sisi peningkatan SDM juga didukung agen perubahan internal.
Agen perubahan itu menjadi contoh atau teladan bagi personil lainnya mengenai pola pikir, budaya kerja yang unggul.
Pihaknya selaku pimpinan menjadi role model agen perubahan internal tersebut.
"Muaranya masyarakat terlayani dan puas," sebut dia sembari mengimbuhkan ada 344 orang warga binaan saat ini di Rutan Wonogiri.
Disinggung soal warga binaan, dia menuturkan selama pandemi ini tidak ada warga binaan yang terkonfirmasi positif COVID-19.
Sebab pihaknya sangat ketat menerapkan protokol kesehatan seperti peniadaan kunjungan fisik dan diganti kunjungan secara virtual.
Prestasi Membanggakan Taraf Nasional
Prestasi membanggakan ditorehkan keluarga besar Rutan Kelas IIB Wonogiri.
Rutan yang berlokasi di daerah perbatasan Jateng-Jatim-DIY-Samudra Hindia ini sukses meraih penghargaan bergengsi tingkat nasional.
Rutan Kelas IIB Wonogiri dinobatkan sebagai rutan terbaik kedua tingkat nasional 2021 ini.
Penghargaan itu menjadi kado indah dalam rangkaian
peringatan Hari Bhakti Pemasyarakatan ke-57 tahun 2021.
Sebenarnya Rutan Wonogiri juga menyabet penghargaan tingkat nasional pada 2019 dan 2020.
Danielmenjelaskan, raihan penghargaan tersebut akan menjadikan pemicu semangat untuk meningkatkan pelayanan.
Prinsipnya adalah memberikan yang terbaik untuk warga binaan maupun masyarakat Wonogiri.
Menurut dia ada sejumlah faktor yang menjadikan Rutan Kelas IIB Wonogiri mempu meraih yang terbaik.
Di antaranya administrasi rutan tertata begitu baik.
Kemudian dalam beberapa tahun tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Selanjutnya pelayanan ke warga binaan sangat humanis.
Faktor lainnya adalah kerjasama yang terjalin baik dengan institusi lainnya.
Juga pemberian keterampilan untuk warga binaan.
"Kerjasama, sinergitas dengan Pemkab Wonogiri, Polres, Kodim, maupun institusi lainnya benar-benar terjaga. Tidak hanya tertuang dalam bentuk MoU, namun sinergi kami juga sampai menyasar ke hal-hal yang bersifat non formal, bertemu ngobrol santai sambil berdiskusi sering kami gelar," tandasnya. (*)