Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Airlangga Hartarto

Menko Airlangga: Transformasi Digital dan Isu Sustainable Kunci Percepatan Capaian Target MEA 2025

Chairmanship Brunei Darussalam di ASEAN 2021 mengangkat tiga tema penting yaitu: Pemulihan, Digitalisasi dan Keberlanjutan.

Editor: abduh imanulhaq
IST
Airlangga Hartarto 

Untuk mendukung agenda transformasi digital dimana Pemerintah sebagai fasilitator, Menko Airlangga menekankan 5 hal, yaitu: (a) Penciptaan regulasi yang inklusif, koheren dan holistik untuk pengembangan ekonomi digital dan mendukung inovasi; (b) Memperluas infrastruktur telekomunikasi dan menjamin akses internet yang terjangkau; (c) Memperkuat kolaborasi dengan sektor swasta dalam penelitian dan perumusan kebijakan; (d) Mempercepat literasi digital dan mempersiapkan talenta digital; dan (e) Meningkatkan produktivitas dan inovasi melalui digital di sektor publik.

Sektor pariwisata menjadi salah satu perhatian utama dengan mengupayakan pembukaan kembali sektor pariwisata yang aman sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi. Indonesia telah membuka kembali Bali, Batam dan Bintan sebagai tujuan wisata internasional pada 14 Oktober 2021, dengan penerapan protokol kesehatan (prokes), melalui standar nasional dan sertifikasi Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan, dan Lingkungan (CHSE).

“Pada isu prioritas Sustainable, Indonesia memberikan dukungan dan berkomitmen untuk menerapkan prinsip ekonomi sirkular sebagai bagian dari ekonomi berkelanjutan dan menciptakan peluang peluang pekerjaan hijau. Hal ini sejalan dengan kebijakan nasional dengan berkomitmen mengurangi limbah makanan hingga 50% dan limbah tekstil hingga 14%,” ujar Menko Airlangga.

Isu krusial lain yang dibahas adalah hasil dari MTR Cetak Biru MEA 2025 di mana peningkatan nilai perdagangan intra-ASEAN yang relatif moderat selama beberapa tahun terakhir.

Untuk itu, Menko Airlangga menjelaskan perlunya mendorong hasil dari MTR ini sebagai katalis efektivitas program-program strategis yang lebih tepat sasaran berdasarkan parameter terukur dan dapat tercapai.

Program blue economy dan green economy perlu menjadi perhatian sebagai mesin pertumbuhan baru dan menjaga ASEAN tetap relevan dengan perkembangan global.

Indonesia yang akan memegang Keketuaan ASEAN pada 2023 memegang peranan penting dalam merumuskan arah ASEAN pasca 2025.

Ada 5 (lima) isu penting yang perlu menjadi perhatian yaitu: a) Digitalisasi, teknologi dan inovasi, b) Kesehatan Publik, c) Perubahan Iklim dan kelangkaan sumber daya, d) Perubahan kekuatan ekonomi global, dan e) Pergeseran demografi dan urbanisasi.

“ASEAN Community Post-2025 Vision perlu memperhatikan kondisi yang terjadi saat ini melalui peningkatan kolaborasi penelitian dan pengembangan bidang bioteknologi khususnya untuk mendukung kapasitas produksi vaksin di ASEAN. Pembahasan lebih lanjut terkait penyusunan ASEAN Community Post-2025 Vision perlu melibatkan tiga pilar, terutama dalam membahas isu-isu lintas sektoral yang sedang berkembang dan kapasitas mekanisme kelembagaan ASEAN,” tandas Airlangga.

Turut hadir mendampingi Menko Perekonomian dan Menteri Perdagangan dalam pertemuan virtual ini yaitu Plt. Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kemenko Perekonomian dan Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan. (*)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved