Pinjol Ilegal
BERITA LENGKAP : Penggerebekan Kantor Penagihan Pinjol Ilegal, Korban Diteror Pakai Gambar Porno
Jajaran Polda Jateng gerebek kantor penagihan pinjaman online (pinjol) ilegal, PT AKS di Jalan Kyai Mojo, Tegalrejo, Yogyakarta, Rabu (13/10).
Johanson mengungkapkan, total karyawan PT AKS berjumlah 200 orang. Namun karena pandemi Covid-19, ratusan karyawan tersebut dirumahkan.
"HRD dan Direktur sedang kami lakukan pemeriksaan dan jika memenuhi unsur akan ditetapkan tersangka. Kami juga akan memeriksa karyawan lainnya," imbuh dia.
Menurutnya, ruko yang digrebek merupakan kantor penagihan. Kantor tersebut baru beroperasi selama enam bulan belakangan.
Menurutnya, satu kantor penagihan membawahi banyak aplikasi pinjol. Di kantor itu, polisi mendapati 300 unit komputer namun yang masih aktif sebanyak 150 unit.
"Yang disita untuk dijadikan barang bukti 10 unit komputer," tuturnya.
Di sisi lain, sejauh ini sudah ada 34 pinjol ilegal yang dilaporkan ke Ditreskrimsus Polda Jateng.
Pihaknya akan berkoodinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya, dan Bareskrim jika kasus tersebut berkaitan di wilayah lain.
Hal senada dikatakan Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi. Menurutnya, pinjol ilegal menggunakan jasa debt collector untuk melakukan penagihan.
Cara yang dilakukan pun beragam. Mulai mengancam hingga menyebarkan konten berbau pornografi.
Hal itu sangat meresahkan korban dan akhirnya melaporkan Ditreskrimsus Polda Jateng. Ia mengimbau masyarakat agar melakukan kroscek jika akan melakukan transaksi pinjaman.
"Masyarakat bisa kroscek ke Ditreskrimsus Polda Jateng agar tidak terjadi kasus serupa," kata Kapolda.
Sementara A di hadapan polisi mengaku baru tiga bulan bekerja di bidang penagihan. Ia mengatakan biila tidak langsung meneror korban saat menagih.
Awalnya ia akan mengingatkan bila tagihan telah jatuh tempo.
"Awalnya saya beri reminder (mengingatkan, red). Kalau tidak direspon saya spam dengan mengirim teror ke nomor nasabah itu," ujar dia saat dihadirkan konfrensi pers di Mapolda Jateng, Selasa (19/10).
Jika tetap tidak direspon, A tetap melancarkan aksi teror ke kerabat peminjam.