Berita Semarang
Kampus Merdeka di FPMIPATI UPGRIS Berjalan Baik, UMN Al Washliyah Medan Gali Implementasi MBKM
FPMIPATI UPGRIS menerima kunjungan dari Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah Medan.
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: sujarwo
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Pendidikan Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan Teknologi Informasi (FPMIPATI) Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) menerima kunjungan studi banding dari Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah Medan.
Kunjungan ini dalam rangka revisi dan implementasi kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Dekan FPMIPATI UPGRIS, Nur Khoiri menyampaikan kegiatan MBKM di UPGRIS berhasil diselenggarakan dengan baik. Saat ini, program studi pendidikan matematika telah menyelesaikan semua program dengan optimal.
"Sumber daya manusia para dosen sudah bergelar doktor. Dukungan dari pemerintah serta pimpinan UPGRIS sangat mendukung program ini. Sehingga pelaksanaan MBKM di FPMIPATI selalu menjadi rujukan perguruan tinggi di Indonesia," kata Khoiri dalam keterangan tertulis, Rabu (20/10/2021).
Program MBKM merupakan program yang dicanangkan Mendikbudristek yang bertujuan mendorong mahasiswa untu menguasai berbagai keilmuan untuk bekal memasuki dunia kerja.
Melalui kebijakan ini, Kampus Merdeka memberikan kesempatan kepada mahasiswa memilih mata kuliah yang akan mereka ambil.
Bentuk kegiatan pembelajaran MBKM diantaranya pertukaran pelajar, magang atau praktik, asistensi mengajar, penelitian, proyek kemanusiaan, kegiatan wirausaha, studi atau proyek independen, serta membangun desa.
Ketua Tim Revisi MBKM Universitas Muslim Nusantara Al- Washliyah Medan, Abdul Mujib menyatakan alasan melaksanakan studi banding karena telah berhasil menyelenggarakan MBKM.
Mahasiswa diberikan kesempatan untuk mengambil mata kuliah di luar program studi pada perguruan tinggi yang sama. Kemudian, mengambil mata kuliah pada program studi yang sama di perguruan tinggi yang berbeda.
Selain itu, mengambil mata kuliah pada program studi yang berbeda di perguruan tinggi yang berbeda. Kemudian, peserta didik juga melakukan pembelajaran di luar perguruan tinggi.
"Kami banyak belajar dari FPMIPATI UPGRIS. Ternyata jaringan serta kerja sama program studi pendidikan matematika UPGRIS sangat banyak dan berkembang,” ucap Mujib. (*)