Berita Kabupaten Semarang

Sebagian Warga di Desa Gempol Ambarawa Kabupaten Semarang Masih Tempati Tenda Darurat

Warga di Desa Gempol RT 05 / RW 02 Pojoksari, Ambarawa, Kabupaten Semarang,  sebagian masih terlihat menempati tenda darurat yang di pasang warga.

Penulis: Hermawan Handaka | Editor: moh anhar
TRIBUN JATENG/HERMAWAN HANDAKA
Warga di Desa Gempol RT 05 / RW 02 Pojoksari, Ambarawa, Kabupaten Semarang, sebagian masih terlihat menempati tenda darurat yang di pasang warga, Minggu (24/10/21). Setidaknya hari ini terjadi gempa susulan sebanyak 8 kali. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Warga di Desa Gempol RT 05 / RW 02 Pojoksari, Ambarawa, Kabupaten Semarang,  sebagian masih terlihat menempati tenda darurat yang di pasang warga, Minggu (24/10/21).

Setidaknya hari ini terjadi gempa susulan sebanyak 8 kali.

Diberitakan sebelumnya, Polda Jateng tepis adanya isu berupa rekaman suara  yang berisikan  tentang korban jiwa maupun kerugian material akibat rentetan gempa di wilayah Kabupaten Semarang dan Kota Salatiga.

Baca juga: Antisipasi Gempa Susulan, BNPB Pasang Tenda Darurat di Halaman Parkir RSUD Ambarawa Semarang

Baca juga: Istri Bupati Jepara, Hesti Nugroho Jenguk Rini, Warga Karimunjawa Penderita Gangguan Sistem Syaraf

Baca juga: Kembali Menguat, Ini Pergerakan Harga Emas Antam Akhir Pekan Ini

Rekaman itu berdurasi 25 detik. Isi rekaman itu berisi: "Assalamualaikum, Ndan  Umam, Ndan Anam dan teman-teman semuanya, malam ini dapat informasi untuk kelurahan Muncul di Banyubiru sudah terjadi beberapa rumah roboh dan meninggal dunia 1 dan beberapa korban dilarikan ke rumah sakit. Info terkini, sugeng dalu."

Kapolres Semarang, AKBP Yovan Fatika Handhiska Aprilaya melalui Kapolsek Banyubiru Iptu Subhan mengatakan telah melakukan patroli setelah adanya rekaman suara tersebut.

Patroli dilakukan bersama perangkat desa, tokoh masyarakat dan pelaku wisata, ternyata hasilnya nihil.

"Info dalam rekaman suara itu dipastikan tidak benar. Terlebih di Banyubiru tidak ada desa Muncul, yang ada dusun Muncul, Desa Rowoboni, Kecamatan Banyubiru," ungkap Kapolsek saat diwawancara, Minggu (24/10/2021).

Menurutnya, rekaman suara yang tidak diketahui siapa pembuatnya itu sempat membuat pelaku wisata mengurungkan niat berwisata ke Rowoboni. Hal tersebut  disesalkan banyak pihak utamanya pelaku usaha di tempat wisata.

Pihaknya masih melacak siapa pembuat rekaman tersebut meski telah beredar klarifikasi permintaan maaf yang menyatakan bahwa info itu tidak benar.

"Beredar  rekaman klarifikasi dan permintaan maaf bahwa info korban jiwa dan material itu tidak benar, namun kami masih melacak pembuatnya siapa," ujarnya.

Kapolda Jateng melalui Kabidhumas Kombes Pol M Iqbal Alqudusy mengatakan masyarakat tidak perlu panik serta tidak mudah percaya berita hoax terkait rentetan gempa tersebut.

Masyarakat  dihimbau tidak mudah menciptakan kegaduhan atau menyebar pesan yang belum diketahui kebenarannya.

"Pemerintah sudah mempunyai SOP terkait penanganan gempa dan bencana alam lainnya. Institusi Polri melalui Polres, Polsek dan Bhabinkamtibmas akan melakukan patroli dan pelaporan terkait rentetan gempa dan dampak yang diakibatkannya. Untuk masyarakat dihimbau tetap tenang dan waspada," tegasnya.

Baca juga: Mengenal Keragaman SARA melalui Pembelajaran Kooperatif

Baca juga: Sinopsis Drakor Jirisan Drama Korea Terbaru Jun Ji Hyun dan Ju Ji Hoon Tayang Mulai 23 Oktober

Perlu diketahui terkait gempa yang terjadi di Salatiga dan sebagian Kabupaten Semarang sejak dua hari terakhir ini, Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami, Daryono melalui akun Twitternya menjelaskan gempa tersebut adalah gempa swarm.

Gempa swarm adalah serangkaian aktivitas gempa yang bermagnitudo kecil dengan frekuensi kejadian yang sangat sering dan relatif lama di suatu kawasan. Gempa swarm terjadi tanpa ada gempa utama (mainshock), seperti pada umumnya gempa utama lebih besar kekuatannya dibandingkan gempa susulan. (*)

Sumber: Tribun Jateng
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved