Gempa Bumi
Sarjana Pendidikan Menyesal Sebar Hoaks Gempa Bumi Kabupaten Semarang 1 Orang Meninggal
Seorang sarjana pendidikan menyesal bikin hoaks 1 orang meninggal terdampak gempa bumi di Banyubiru Kabupaten Semarang.
Penulis: hermawan Endra | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pelaku penyebaran berita hoaks dari dampak gempa bumi di Dusun Muncul Desa Rowoboni Kecamatan Banyubiru dimintai klarifikasi di Polsek Banyubiru, Senin (25/10/2021).
Pelaku dimintai klarifikasi pada pukul 14.00 wib oleh anggota Reskrim Polsek Banyubiru.
Diketahui rekaman informasi hoaks tersebut mulai beredar di masyarakat luas pada hari minggu, 24 Oktober 2021 sekira pkl 22.00 Wib.
Kapolsek Banyubiru, IPTU Subhan menjelaskan, bahwa pelaku penyebar berita hoaks melalui Voice Note atasnama Danar Adityawarman Bondan Pramudyatmiko S.Pd (43).
Pria warga Jalan Yos Sudarso Dliwang RT 7 RW 3 Kelurahan Ungaran, Ungaran Barat itu diketahui berprofesi sebagai guru.
Adapun kronologi munculnya berita hoaks melalui Voice Note yg beredar tersebut antara lain sekira pukul 21.30 wib, pelaku mencari informasi perkembangan adanya bencana gempa bumi di wilayah kabupaten Semarang.
Selanjutnya Danar menghubungi melalui telpon saudara Mirza Sulaiman selaku rekan Danar yang tinggal di Losari sawahan Rt.07 RW 04 Kelurahan Lodoyong Kecamatan Ambarawa yang merupakan Sekretaris PCM Ambarawa grup Tanggap Bencana Muhamdiyah MDMC Korwil 1 Semarang, untuk mendapatkan perkembangan informasi mengenai bencana alam gempa bumi di wilayah Kabupaten Semarang.
Selanjutnya Danar mendapat informasi dari Mirza yang sedang berkumpul dengan tetangga sekitar, dan Danar memperoleh informasi dari perbincangan Mirza dan tetangganya itu, Bahwa di daerah muncul Banyubiru terjadi Gempa yang menimbulkan banyaknya rumah roboh dan Korban jiwa 1 meninggal dunia serta beberapa warga yang dirawat ke rumah sakit akibat gempa.
Dari informasi tersebut, Danar membuat berita melalui voice note dan mengunggahnya ke grup Whatsapp Tanggap bencana Muhamadiyah MDMC Korwil 1 Semarang pada hari Sabtu tanggal 23 Oktober 2021 sekira Pukul 22.00 wib.
Selanjutnya dari unggahan Danar, dari pihak MDMC Korwil 1 Semarang meluncurkan 1 angggota yaitu Mustofa untuk mengecek kebenaran dari berita yang diunggah Danar.
Adapun dari hasil pengecekan di lapangan, Mustofa mendapati fakta bahwa berita yang diunggah Danar tersebut tidak benar dan selanjutnya menyampaikannya kepada Danar untuk di klarifikasi.
Selanjutnya Danar membaut Voice Note Klarifikasi bahwa voice note berita yang telah diunggahnya pada hari minggu 24 Oktober 2021 pkl.22.00 wib yang dikirimkanya ke Grup WA MDMC KORWIL 1 Semarang tersebut adalah tidak benar dan segera untuk dihapus.
Dari kejadian beredarnya berita hoaks yang diunggah Danar selaku pelaku penyebar berita hoaks tersebut merasa menyesal karena tidak mengklarifikasi dahulu atas berita yang telah di terimanya.
Ia juga menyampaikan permohonan maaf karena membuat warga gelisah dan merasa terancam dari adanya berita hoaks yang disampaikanya dan selanjutnya akan mengklarifikasi dahulu kebenaran berita yang diterimanya.
"Proses klarifikasi terhadap pelaku penyebaran Berita hoaks dari dampak gempa bumi di Dusun Muncul Desa Rowoboni Kec. Banyubiru selesai sekira pkl.15.30 wib, berjalan lancar aman kondusip, dan selanjutnya di buat klarifikasi antara Danar dengan Kapolsek Banyubiru bersama Anggota terkait berita hoaks tersebut, " pungkasnya.
(*)
Dalam Sehari Cilacap Diguncang 2 Kali Gempa Bumi Dirasakan Hingga Kebumen dan Jogja, Ini Kata BMKG |
![]() |
---|
2 Kali Kepulauan Mentawai Diguncang Gempa, 1 Warga Terluka |
![]() |
---|
Info Terkini Mentawai Diguncang Gempa Bumi Hari Ini Berkekuatan Magnitudo 6,4, Ini Penjelasan BMKG |
![]() |
---|
2 Kali Gempa Bumi Guncang Jawa Timur Hari Ini, Ternyata Ini Penyebabnya Menurut BMKG |
![]() |
---|
Rentetan 14 Kali Gempa Terjadi di Selatan Jawa Timur Sejak Pagi 9 Juli 2022, Pertanda Gempa Besar? |
![]() |
---|