Berita Semarang
Ganjar Ajak Mahasiswa Aceh Perbaiki Makam Pocut Meurah Intan di Blora
Gubernur Ganjar Pranowo langsung teringat pejuang perempuan asal Aceh, Pocut Meurah Intan.
Penulis: m zaenal arifin | Editor: sujarwo
Tidak hanya merawat, Ganjar bahkan ingin membangun makamnya agar lebih layak.
"Tentu itu hal yang luar biasa bagi kami. Pak Ganjar bukan orang Aceh, tapi mau untuk merawat makam pahlawan Indonesia, khususnya pahlawan dari Aceh. Tentu kami sangat senang dan bangga sekali," pungkasnya.
Sekadar diketahui, Pocut Meurah Intan adalah pejuang perempuan Aceh selain Cut Nyak Dien dan Cut Meutia. Semasa hidup, ia dikenal garang saat berjuang memimpin pasukan gerilya melawan penjajah. Karena keberanian kegarangannya itu, dia mendapat julukan Singa Betina dari Belanda.
Pocut Meurah Intan dibuang ke Blora Jateng oleh Belanda pada tahun 1905. Di sana, Pocut Meurah Intan dikenal masyarakat dengan nama Mbah Tjut.
Pocut Meurah Intan meninggal di usia sekitar 105 tahun. Ia dimakamkan di tempat pemakaman umum Desa Tegalsari Kabupaten Blora pada 1937. (*)