Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Universitas Semarang

Magister Psikologi USM Semarang Gelar Workshop Tips Puaskan Pelanggan Batik

Magister Psikologi Universitas Semarang (USM) menggelar workshop secara daring bertemakan “Kiat Kiat Cara Memuaskan Pelanggan Batik”.

Editor: abduh imanulhaq
UNIVERSITAS SEMARANG
Magister Psikologi Universitas Semarang (USM) menggelar workshop daring bertemakan “Kiat Kiat Cara Memuaskan Pelanggan Batik”, Minggu (31/10/2021). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Magister Psikologi Universitas Semarang (USM) menggelar workshop daring bertemakan “Kiat Kiat Cara Memuaskan Pelanggan Batik”, Minggu (31/10/2021).

Workshop ni menghadirkan narasumber Prof. Dr. Dra. Hardani Widhiastuti, M.M.,Psikolog, Dr. Mulya Virgonita I.W, M.Si.,Psikolog dan Mochammad Jhody, S.Psi dengan moderator Dr. Dyah Nirmala Arum J , M.Si.,Akt.

Kegiatan yang diikuti 43 peserta dari kalangan mahasiswa, dosen dan umum ini dibuka Kaprogdi Magister Psikologi USM Dr. Mulya Virgonita I.W.,M.Si.,Psikolog

Menurut Mulya, pelayanan dalam usaha batik terhadap pelanggan sangatlah penting karena batik adalah karya anak bangsa yang harus dilestarikan bahkan batik merupakan warisan dunia.

“Batik mendapatkan pengakuan sebagai warisan dunia itu berlaku sejak Badan PBB untuk Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan atau UNESCO, menetapkan Batik sebagai Warisan (Masterpieces of the Oral and the Intangible Heritage of Humanity) pada 2 Oktober 2009 sehingga perlu kiat agar pelanggan menjadi puas,” ungkap Mulya.

Dengan demikian jadi kewajiban bagi kita semua untuk untuk melestarikan budaya menjadi budaya yang tak pernah hilang dari Indonesia.

Perlu dilakukan upaya agar batik dapat dimiliki dan digunakan oleh sebanyak-banyaknya masyarakat Indonesia.

Selain itu workshop ini bertujuan untuk melestarikan batik perlu dilakukan oleh semua komponen masyarakat mulai dari pemerintah, pengrajin, penjual maupun pembeli.

“Semuanya memegang peran penting untuk lestarinya batik di Indonesia, batik yang diproduksi dan terjual akan dapat menghidupkan industri ini, semakin banyak pelanggan yang tertarik dan membeli, maka industri ini akan lestari,” tambah Mulya Virgonita.

Hardani menjelaskan batik merupakan salah satu karya seni yang memiliki nilai estetika tinggi dan telah menjadi bagian dari kebudayaan Indonesia.

Tren batik kembali memuncak setelah diakui batik oleh UNESCO tahun 2009 sebagai warisan budaya Indonesia. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved