Liga 1 2021
Dibayar hingga Ratusan Juta, Wasit Liga 1 Ini Ungkap Ciri Laga yang Wasitnya Terlibat Match Fixing
Akan tetapi, bukan pemain, pelatih maupun manajemen tim yang melakukan tindakan yang mencoreng asas sportivitas di olahraga
TRIBUNJATENG.COM - Liga 1 2021 yang kembali dgulirkan setelah sepat vakum karena corona mendapat sorotan negatif.
Hal ini erkait keputusan kontroversi dari para pengadil di lapangan hijau alias wasit.
Seperti apa tanda satu pertandingan sudah dipimpin oleh wasit yang 'curang?'
Baca juga: Manchester City Gulingkan PSG dari Puncak Klasmen Liga Champions, Pep Sebut Ada Andil Tim Lain
Baca juga: PSIS Semarang Mulai Lirik Pemain Asing Baru, Bos Mahesa Jenar Bocorkan Posisinya
Dugaan kasus pengaturan skor di Liga 1 2021 muncul menyusul terbuktinya kasus match fixing yang terjadi di Liga 2 2021 yang menyasar Perserang Serang.
Setelah kemunculan pengaturan skor yang melibatkan lima mantan pemain Perserang di Liga 2 2021, kini kasus serupa juga terjadi di kasta tertinggi sepak bola Indonesia.
Akan tetapi, bukan pemain, pelatih maupun manajemen tim yang melakukan tindakan yang mencoreng asas sportivitas di olahraga.
Melainkan dari perangkat pertandingan, dalam hal ini wasit Liga 1 2021.
Hal itu muncul dalam tayangan Mata Najwa dengan tajuk "PSSI Bisa Apa Jilid 6, pada Rabu malam (3/11/2021).
Dalam acara tersebut, Najwa Shihab selaku pembawa acara menghadirkan sosok seorang perangkat pertandingan namun tidak mengungkapkan identitasnya.
Najwa Shihab melontarkan pertanyaan kepada yang bersangkutan terkait perannya dalam pengaturan skor di Liga 1 musim ini.
"Bagaimana peran anda, apakah anda terlibat dalam laga yang sudah berjalan 10 pekan di Liga 1 2021. Apakah anda terlibat juga dalam beberapa laga di musim ini?" tanya Najwa.
Perangkat pertandingan yang berinisial Mr. Y itu lantas mengakui sudah dua kali terlibat mengotak-atik jalannya pertandingan.
"Untuk yang musim ini, saya dua kali main. Bisa jadi semua pertandingan wasit melakukannya (ikut terlibat)," jawabnya.
Dia menyebut bahwa dirinya dan beberapa perangkat pertandingan lain yang terlibat sanggup mengantongi bayaran hingga ratusan juta.
"Untuk uangnya sendiri, saya tidak bisa sebut, yang jelas harganya kisaran puluhan sampai ratusan juta per laga."