Berita Nasional

BNPT: Ada Kemungkinan Teroris Sengaja Jadi PNS untuk Cari Dana Kegiatan Radikal

BNPT menduga kelompok teroris tersebut sengaja masuk ke institusi negara mencari pembiayaan untuk kebutuhan aksi teror.

PERSDA NETWORK
Ilustrasi Densus 88 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Tim Densus 88 Antiteror Polri terakhir menangkap seorang anggota teroris Jamaah Islamiah (JI) berinisial DRS (47) pada Selasa (2/11/2021) lalu.

DRS merupakan pegawai negeri sipil (PNS) yang menjabat sebagai Kepala Sekolah di sebuah SD Negeri di wilayah Lampung.

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menduga terdapat modus terselubung terkait masuknya anggota teroris yang ternyata berprofesi sebagai PNS.

Baca juga: BNPT: Puluhan PNS Jadi Tersangka Kasus Terorisme sejak 2010, 13 di Antaranya Anggoa TNI-Polri

Direktur Pencegahan BNPT Brigjen Ahmad Nurwahid menduga kelompok teroris tersebut sengaja masuk ke institusi negara mencari dana untuk pembiayaan aksi teror.

"Mereka kan menganggap negara ini negara kafir.

Mereka kan harusnya keluar tetapi kenapa harus tetap disitu (jadi PNS).

Itu modus juga.

Karena menganggap mereka butuh pembiayaan butuh hidup dan mensupport pembiayaan kegiatan radikalisme.

Di sinilah letak manipulasi agama atau amalan agama yang menyimpang," kata Ahmad saat dikonfirmasi, Jumat (5/11/2021).

Menurut Ahmad, penghasilan yang didapatkan dari negara dinilainya hanya sebagai bagian rampasan perang dari musuh.

Sebaliknya, mereka menganggap negara tetap bertentangan dengan pemikirannya.

"Ketika dia modusnya di dalam PNS itu gaji mereka itu dianggap Fai atau istilahnya harta rampasan perang dari musuh," ungkapnya.

Karena itu, kata Ahmad, pihaknya menyoroti terkait proses rekrutmen seseorang menjadi PNS.

 
Dia meminta adanya pengetatan seleksi bagi warga yang memutuskan menjadi PNS.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved