Berita Regional
Wakil Ketua DPRD Rayu Stafnya via WhatsApp untuk Berbuat Asusila saat Studi Banding di Bali
Wakil Ketua I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Timor Tengah Utara, berinisial AT akhirnya menyampaikan permohonan maaf.
TRIBUNJATENG.COM, NTT - Wakil Ketua I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Timor Tengah Utara, berinisial AT akhirnya menyampaikan permohonan maaf.
Permohonan maaf disampaikan AT pasca beredarnya pesan WhatsApp diduga miliknya yang berisi kata-kata rayuan dan bernada asusila.
Sebelumnya pesan WhatApp yang berisi rayuan dan foto AT dalam kondisi bertelanjang dada yang dikirim kepada dua orang staf di Sekwan DPRD TTU saat studi banding di Bali beberapa waktu lalu menyebar di media sosial.
Baca juga: Sinopsis The Grey Bioskop Trans TV Pukul 21.00 WIB Bertahan Hidup Hadapi Serigala Alaska
Baca juga: Detik-detik Paskakecelakaan Anak Mendiang Vanesa Angel dan Bibi Nangis Dipeluk Warga yang Menolong
Baca juga: Bek PSIS Semarang, Wallace Costa Ungkap Kunci Mengalahkan Borneo FC di BRI Liga 1
Wakil Ketua I DPRD TTU, AT menyampaikan permohonan maaf, Kamis (4/11/2021).
Dikutip dari Pos Kupang, Permohonan maaf tersebut ditujukan kepada dua staf DPRD TTU yakni YD dan BT, pihak keluarga besar dari kedua staf tersebut, keluarga besar Partai Golkar TTU dan semua pihak yang merasa tidak nyaman atas berita tersebut.
"Saya merasa harus meminta maaf yang tulus kepada pihak yang merasa dirugikan atas “kekhilafan saya”," kata AT dalam pernyataannya.
Ia mengakui sebagai manusia dirinya merasa bahwa tindakan yang dilakukan tidak patut bukan saja karena ‘bertentangan dengan nilai-nilai agama yang dianutnya, melainkan juga ‘berlawanan dan bertentangan’ dengan ‘nilai-nilai’ etis, tradisi dan budaya luhur masyarakat yang sangat menjunjung tinggi harkat dan martabat wanita.
AT mengatakan dirinya tidak memiliki niat sedikitpun dari hati dan dalam pikiran untuk ‘merendahkan martabat kaum wanita’, karena semua laki-laki termasuk dirinya lahir dari ‘kandungan’ ibu atau kandungan kaum wanita.
"Dari Hati saya yang paling dalam mengatakan kaum ibu harus dijunjung tinggi ‘harkat dan martabatnya; sebab tanpa ibu-ibu sesungguhnya kaum laki-laki tidaklah lengkap hidupnya," bebernya.
"Menurut pikiran dan perasaan saya yang paling dalam, kaum wanita dan kaum laki-laki memang hidup ‘sejajar’ dalam segala aspek kehidupan."
Baca juga: Sopir Vanessa Angel Terancam Jadi Tersangka: Mengaku Mengantuk dan Banting Setir hingga Tabrak Beton
Baca juga: Hotline Semarang : Apakah ada Pendampingan Urus Izin Edar dan Kehalalan Produk?
Baca juga: Ternyata Ini Kandungan Jahe yang Berkhasiat Baik untuk Tubuh
"Maka, sesuai ajaran Tuhan Yesus, sepantasnya lah saya mohon maaf yang sedalam-dalamnya, kepada kedua sahabat yang telah merasa ‘direndahkan’," tambahnya.
Ia berharap kedua staf Sekwan tersebut untuk berkenan ‘memaafkan’ tindakannya yang tidak menyenangkan tersebut karena dirinya hanyalah manusia biasa yang sering melakukan kekhilafan.
"Semoga Tuhan berkenan mengampuni tindakan saya, dan semoga Tuhan juga berkenan Di hati kedua beliau dan keluarganya untuk berkenan ‘memaafkan kekhilafan saya," harap AT. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pesan Berisi Rayuan kepada Staf Sekwan Beredar, Wakil Ketua I DPRD TTU Minta Maaf,