Berita Video
Video Tak Kunjung Dibangun, Jembatan Bambu di Banjarnegara Hanyut Terbawa Banjir
Curah hujan tinggi beberapa hari ini membuat sungai-sungai di Kabupaten Banjarnegara meluap.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNBANYUMAS. COM, BANJARNEGARA - Berikut ini video tak kunjung dibangun, jembatan bambu di Banjarnegara hanyut terbawa banjir.
Curah hujan tinggi dalam beberapa hari terakhir membuat sungai-sungai di Kabupaten Banjarnegara meluap.
Sungai Tulis di Kecamatan Pagentan pun ikut meluap.
Bencana itu tak melahirkan korban jiwa. Tetapi menyisakan penderitaan bagi warga Desa Larangan Kecamatan Pagentan dan Desa Jebengplampitan Kecamatan Sukoharjo, Wonosobo.
Dua desa yang terpisah sungai itu selama ini terhubung karena adanya akses jembatan bambu.
Namun nahas, air sungai yang meluap dan berarus kencang telah menghanyutkan jembatan itu.
Bangunan jembatan berbahan bambu tak mampu menahan ganasnya arus Sungai Tulis.
Puing jembatan yang dibangun secara swadaya oleh warga itu pun raib terbawa arus. Seketika akses melalui jembatan itu terputus.
"Iya betul (hanyut), " kata Wanidi, Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana Kecamatan Pagentan, Jumat (5/11/2021)
Padahal jembatan itu menjadi akses penting warga di dua kabupaten bertetangga. Meski hanya bisa dilalui kendaraan roda dua, jembatan itu berarti bagi warga.
Dari situ, aktivitas perekonomian warga berjalan. Tanpa akses itu, warga harus memutar melalui jalur lain dengan jarak tempuh yang jauh.
Tetapi hanyutnya jembatan itu membuat kian susah.
Mereka tak lagi memiliki akses penyeberangan. Ternyata bukan kali ini saja jembatan bambu di sungai itu hanyut.
Insiden sama berulang kali terjadi saat musim penghujan datang.
Usai jembatan hanyut, warga biasanya swadaya membangun kembali akses penyeberangan itu menggunakan bahan alam.
Meski mereka tahu risiko ketika jembatan dibangun dengan bambu yang rapuh. Tetapi apa boleh buat. Mereka tak mampu swadaya membangun jembatan permanen yang lebih kokoh.
Butuh anggaran besar untuk mewujudkannya. Mereka hanya bisa berharap pemerintah turun tangan menjawab persoalan warga di dua kabupaten berbeda ini.
Pemerintah diharapkan bisa membangun jembatan permanen hingga lebih menjamin keselamatan dan kenyamanan warga saat menyeberang.
"Rute alternatif terlalu jauh, memutar berpuluh kilometer, " katanya. (*)
TONTON JUGA DAN SUBSCRIBE :