WAWANCARA
WAWANCARA KHUSUS :Jejak Digital Dipantau demi Dapatkan Anggota KPU-Bawaslu Berintegritas
TAK ingin mengulangi kesalahan adanya anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang dicokok KPK karena terjerat kasus suap dan korupsi, panitia seleksi
Track record itu penting banget. Penting sekali. Nah, di samping itu secara keilmuan kebetulan di Pansel juga ada psikolog Prof Hamdi Muluk. Maka dengan keilmuan beliau sebagai psikolog, kami akan melakukan asesmen, mengarahkan lembaga asesmen untuk memprofile calon ini punya kecenderungan apa. Secara keilmuan itu toolsnya ada lah.
Saya mengambil contoh setiap orang begitu dites dia punya kecenderungan jadi followers, dia punya kecenderungan bakal jadi trendsetter, itu sudah keliatan. Atau dia punya kecenderungan jadi medioker gitu.
Untuk unsur leadership tadi?
Untuk segalanya, untuk segalanya, itu bisa dilihat. Itu yang kami mau.
Pansel akan melibatkan partisipasi masyarakat dalam menelusuri track record seorang calon. Nanti teknisnya seperti apa? Apakah akan dihubungkan lewat email atau surat atau apa?
Iya, kami umumkan di media, baik email website segala macam lah ya. Khususnya yang kami minta adalah pada posisi 28 bakal calon anggota KPU dan 20 bakal calon anggota Bawaslu. Artinya sudah diproses, sudah lolos tes administrasi, sudah lolos tes makalah, dan di posisi itulah yang posisi kritikal. Karena di situ peran Pansel menjadi sangat tinggi sekali untuk pemilu.
Terkait track record, lembaga-lembaga lain kan punya data juga mengenai para calon itu, seperti Kepolisian, BNN, KPK, MA, dll. Apakah Pansel juga akan melibatkan mereka?
Ya, jadi kalau kita bicara track record dan orang punya banyak track record ya.
Kita akan lihat misalnya jejak kriminalnya dia, siapa yang bisa memprokeed kita datang untuk melihat jejak kriminal kan tentu saja di Undang-Undang dibilang enggak boleh dihukum dengan ancaman pidana 5 tahun, kita akan meminta bantuan dari kepolisian, Kejaksaan, KPK, dan Mahkamah Agung. Kami akan meminta bantuan mereka, apakah calon ini ada jejak kriminalnya, termasuk jejak kasusnya dia kita minta di DKPP dan juga dari KPK.
Termasuk track jejak finansialnya dia, apakah punya utang enggak dibayar atau tidak, pernah dinyatakan pailit atau tidak, lengkap sekali.
Apa lagi yang diprofile dari track record finansial?
Apakah calon itu pernah melakukan transaksi-transaksi yang mencurigakan atau tidak. Kita juga akan melakukan pemeriksaan ke PPATK terus juga deteksi ya, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Mudah-mudahan PPATK bisa profile itu.
Termasuk jejak kriminal kami akan minta bantuan BNPT, BNN, dan lembaga lainnya.
Selanjutnya track record apa yang akan dilacak oleh Pansel?
Ada juga jejak digital. Misalnya ada calon yang oke dia secara finansial oke, jejak kriminal dia enggak ada masalah, tapi di dunia digital kalau bahasanya kan 'dia ngapain aja sih'. Jadi jejak digitalnya juga akan kita telusuri.