Berita Regional
Kisah Nenek Samiyah yang Hidup dan Tinggal di Lemari, Begini Nasibnya Kini
Seorang wanita lansia berusia 75 tahun dipindahkan ke Griya Werdha setelah sebelumnya ditemukan tingga di sebuah lemari.
TRIBUNJATENG.COM, SURABAYA - Seorang wanita lansia berusia 75 tahun dipindahkan ke Griya Werdha setelah sebelumnya ditemukan tingga di sebuah lemari.
Meski tidak memiliki kartu identitas, nenek itu diketahui bernama Samiyah.
Sehari-hari ia tidur di sebuah lemari di sudut warung kopi kecil di Jalan Embong Kenongo, Kecamatan Genteng, Surabaya.
Kini Nenek Samiyah kini mendapatkan tempat istirahat yang layak.
Baca juga: Video Nenek 65 Tahun di Tegal Selamat dari Kebakaran Gerobak Rokok dan Lahan Kosong
Baca juga: Pengakuan Trimah, Ibu yang Dikirim Ke Panti Jompo 3 Anaknya, Awalnya Diajak Jalan-jalan
Baca juga: Ketua Yayasan Griya Lansia Malang Sengaja Unggah Surat Pernyataan Keluarga Trimah Ini Alasannya
Ia dirawat di UPTD Griya Werdha, Kecamatan Jambangan, Surabaya.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya M Fikser menuturkan, sebenarnya pemkot sudah melakukan outreach (pelayanan luar panti) sejak tanggal 8 November 2021 kepada nenek Samiyah.
Bahkan, outreach dilakukan bersama pihak kelurahan dan kecamatan dengan rencana akan dipulangkan ke daerah asalnya di Kabupaten Sampang.
"Dari hasil outreach itu, klien mengaku bernama Samiyah (75) berasal dari Kabupaten Sampang, Madura."
"Beliau tidak memiliki identitas, namun masih ada kerabatnya di Surabaya," kata Fikser saat dihubungi, Kamis (11/11/2021).
Fikser menuturkan, pihaknya kemudian berkomunikasi dengan kerabat nenek Samiyah yang ada di Surabaya.
Pihak keluarga mengaku, nenek Samiyah sebenarnya sudah diajak tinggal di rumah Jalan Embong Kaliasin, Kecamatan Genteng, Surabaya.
Tetapi, Samiyah selalu balik ke warung dan terkadang hanya pulang sebentar.
"Jadi kerabat klien yang ada di Jalan Embong Kaliasin sebenarnya sudah mengajak Nenek Samiyah itu tinggal di rumah mereka," ujar Fikser.
Karena Samiyah enggan tinggal di rumah kerabat dan memilih menetap di warung, pemkot pun kemudian mengantar Samiyah ke Griya Werdha.
Di sana, pemkot ingin klien ada yang merawat dan memperhatikan.
Apalagi, klien juga tergolong sudah lanjut usia (lansia).
"Saat ini, nenek Samiyah sudah kami rawat di Griya Werdha. Saat berangkat ke sana, ada warga yang mengaku sebagai anak angkatnya, juga ikut mendampingi klien ke Griya Werdha," ujar dia.
Di samping memberikan intervensi berupa tempat tinggal yang lebih layak, Fikser menyebut, pihaknya juga tengah berkoordinasi dengan Dinsos Sampang untuk mencari keberadaan keluarga nenek Samiyah di sana.
"Sambil kami juga akan mencari keluarganya yang ada di Sampang, kami koordinasi dengan Dinsos Sampang untuk mencari keluarga beliau di sana," ungkap Fikser.
Menurut Fikser, apabila nanti keluarga Samiyah di Sampang ditemukan, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Surabaya akan membangun komunikasi dengan mereka.
Pemkot berharap klien bisa berkumpul kembali dengan keluarganya.
"Sehingga kami bisa antar agar bisa kembali bertemu keluarga," tutur dia.
Fikser menegaskan, Samiyah sengaja dirawat di Griya Werdha supaya ada yang memperhatikan.
Sebab, nenek Samiyah hanya tinggal seorang diri di warung tempatnya berjualan.
"Sebenarnya beliau (Nenek Samiyah) dibawa ke Griya Werdha itu bukan untuk apa-apa.
Tapi, agar diperiksa kesehatannya, kemudian kami cek apakah beliau kategori lansia sudah mendapatkan vaksin," kata Fikser.
Mantan Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya ini mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang sudah memberikan informasi adanya yang tinggal sebatang kara.
Ia pun mengimbau masyarakat apabila menemui hal serupa dapat menyampaikannya melalui aplikasi WargaKu.
"Terima kasih sudah memberikan informasi. Kalau masyarakat menjumpai ada hal serupa, bisa disampaikan ke aplikasi WargaKu," kata dia.
Sementara itu, Camat Genteng Kota Surabaya Linda Novanti mengatakan, berdasarkan hasil outreach, Nenek Samiyah mengaku tidak memiliki tempat tinggal dan tidur seorang diri di warung tempatnya berjualan.
"Beliau (Samiyah) berjualan serta tidur di warung yang berupa lemari sempit bangunan non permanen, di Jalan Embong Kenongo," kata Linda.
Dari hasil outreach di lapangan, kata dia, Samiyah juga mengaku tidak memiliki identitas apapun.
Selain itu, klien mengaku berasal dari Desa Tarjen Kelurahan Rabesen, Kecamatan Kedundung, Kabupaten Sampang, Madura.
Baca juga: Kunci Jawaban Tema 4 Kelas 2 SD Halaman 166 167 169 170 Subtema 4, Kerja Bakti Membersihkan Jalan
Baca juga: China Keluarkan Peringatan Penyebaran Covid-19 Melalui Paket Jelang Festival Belanja Online Tahunan
Baca juga: Daftar Orang-orang yang Tak Boleh Minum Jahe Berlebihan, Akibatnya Bisa Fatal
"Untuk domisilinya, beliau tinggal di tempat jualan di Jalan Embong Kenongo," terang dia.
Setiap harinya, Samiyah tinggal di warung tempatnya berjualan dengan menggunakan tenda besar.
Samiyah berjualan aneka minuman saset, rokok, hingga mie instan dengan penghasilan per hari Rp 50.000.
"Sedangkan untuk mandi dan ke MCK (mandi, cuci, kakus), beliau (Samiyah) numpang di kantor sekitar lokasi berjualan," tutur dia. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Nenek Samiyah yang Tidur di Lemari Kini Dirawat di Griya Werdha Surabaya"