Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Sangat Keji Banyak Kejanggalan, Warga Heran Hampir 4 Bulan Pembunuhan Tukang Cilok Belum Terungkap

Nama tukang cilok itu adalah Hendra dan dia merupakan warga Desa Jangga, Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu

Editor: muslimah
Dok. Karang Taruna Guntur
Para pemuda yang tergabung dalam Karang Taruna 'Guntur' Desa Jangga saat melakukan diskusi tentang misteri pembunuhan pedagang cilok yang belum terungkap. 

TRIBUNJATENG.COM, INDRAMAYU - Banyak kejanggalan dalam kasus pembunuhan ini.

Masyarakat dan tetangga korban sampai sekarang masih tak habis pikir.

Mereka berharap polisi segera menemukan pelaku.

Sama seperti kasus Subang, ada kasus perampasan nyawa yang sudah berbulan-bulan belum terungkap.

Seperti kasus tukang cilok di Indramayu ini.

Seorang tukang cilok ditemukan meninggal dalam kondisi mengenaskan.

Baca juga: Covid-19 Varian Delta Plus AY.42 Sudah Sampai Malaysia, Lebih Menular, Apakah Harus Vaksin Lagi?

Baca juga: Nasib Pilu 2 ABG, Dirudapaksa 12 Pemuda hingga Masuk Rumah Sakit, Berawal Kenalan di Medsos

Penemuan jenazah tukang cilok itu terjadi 27 Juli 2021 atau 110 hari lalu.

Nama tukang cilok itu adalah Hendra dan dia merupakan warga Desa Jangga, Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu.

Hendra ditemukan mengenaskan, luka parah di kepala sementara kaki kirinya patah.

Jenazah Hendra si tukang cilok ditemukan warga di areal pesawahan di Desa Krimun Kecamatan Losarang tanpa mengenakan busana pada Selasa (27/7/2021) lalu.

Karang Taruna 'Guntur' Desa Jangga, Riski Agung Prolistiana mengatakan, sosok Hendra ini dikenal sebagai orang yang baik.

Kesehariannya hanya seorang tukang cilok keliling.

"Tapi kok endingnya bisa dibunuh sekeji itu, separah itu kondisinya," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Jumat (12/11/2021).

Menurut Riski Agung Prolistiana, kematian Hendra sangat janggal.

Mengingat, sebelum ditemukan mati tragis, Hendra tidak memiliki perselisihan apapun di dalam keluarga.

Hendra juga tidak mengalami depresi atau kesulitan dalam ekonomi, dan lain sebagainya.

Masih dikatakan Riski Agung Prolistiana, Hendra juga diketahui tidak memiliki musuh.

"Dia gak punya musuh, namanya juga cuma jualan cilok," ujarnya.

Justru sebaliknya, dikatakan Riski Agung Prolistiana, Hendra memiliki banyak teman.

Kepribadiannya yang pekerja keras dan memiliki jiwa sosial tinggi membuatnya banyak memiliki teman.

Termasuk saat pencalonan kepala desa sebelumnya, Hendra merupakan pemuda yang paling militan dalam membantu pemenangan.

"Pokoknya dia solid banget sama temen, dia juga suka berbagi," ujar dia.

Keterangan Polisi Pada Hari Kejadian

Kapolres Indramayu, AKBP Hafidh S Herlambang melalui Kapolsek Losarang, Kompol Mashudi mengatakan, setelah mengetahui adanya laporan perampasan nyawa tersebut, pihaknya langsung meninjau ke lokasi kejadian untuk dilakukan olah TKP. 

"Setelah menerima laporan, kami langsung ke lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP," ujar dia pada waktu itu.

Kompol Mashudi menyampaikan, korban diduga merupakan korban perampasan nyawa,

Selain kondisi kepala pecah dan tanpa busana, saat ditemukan posisi kaki kiri korban patah dan menumpang pada kaki kanannya.

Di lokasi kejadian, polisi juga menemukan benda-benda mencurigakan.

Yakni, plastik bekas minuman keras jenis ciu, botol arak, dan sebuah gelas seperti habis digelar pesta miras.

Saat ini mayat korban sudah dievakuasi ke RS Bhayangkara Indramayu untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. 

"Barang bukti sudah kami kumpulkan. Jenazah sudah dibawa ke RS Bhayangkara untuk dilakukan pemeriksaan oleh tim medis," ujarnya. (*)

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Kasus Tukang Cilok di Indramayu Sama Seperti Kasus Subang, Sudah 107 Hari Kasusnya Belum Terungkap

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved