Konflik Mie Gacoan Jogja Kena Bom Bintang 1
Terjadi konflik mie Gacoan Kotabaru Yogyakarta antara ojol dan karyawan gara-gara antre kini berujung bom bintang 1 aplikasi.
TRIBUNJATENG.COM - Terjadi konflik mie Gacoan Kotabaru Yogyakarta antara ojol dan karyawan, Sabtu 13 November 2021 malam.
Konflik itu jadi bahasan panas dan trending di Twitter, Minggu 14 November 2021.
Warganet pun memposting bom bintang 1 untuk aplikasi
Salah satunya yang diposting akun penjahat_gunung.
Berikut postingannya:
"terpantau gacoan kota baru lagi kena bom bintang 1, kalo misal ga ada klarifikasi atau pertemuan 2 belah pihak, kasus bom bintang 1 besar besaran kaya dulu dulu bisa kejadian lagi"
Damai
Selain kabar konflik antara mie gacoan dan ojol, baru-baru ini muncul video mediasi untuk kesepakatan damai.
Video itu pun disebar untuk meredam konflik antara karyawan dan ojol.
Salah satunya yang diposting akun arifnovianto_id.
"Kasus konflik Ojol dng Gacoan Jogja menunjukkan adanya ketidakadilan dalam 2 bentuk:
Waktu kerja tak dibayar yg dialami ojol, mereka harus menunggu makanan disiapkan lebih dari 1 jam tpi dibayar murah (6,4k - 8k)
Kerja berlebih yg dialami buruh Gacoan tpi dibayar UMR Jogja"
Dalam postingan itu dilampirkan video hasil mediasi antara pengelola dan driver ojol.
Sebagai informasi, kini warung makan Mie Gacoan Kotabaru sudah dipasangi garis polisi.
Ratusan driver ojek online menggeruduK outlet Mie Gacoan di Kotabaru, Kota Yogyakarta, Sabtu (13/11/12) malam.
Kesalahpahaman antara karyawan, dengan ojol, yang menjadi ikhwal insiden tersebut.
Kapolsek Gondokusuman, AKP Surahman menyampaikan bahwa permasalahan tersebut langsung diselesaikan lewat jalur mediasi.
Hanya saja, ia tidak menampik, sebelumnya sempat terjadi polemik di antara kedua belah pihak.
Seperti kabar yang beredar di media sosial, permasalahan berawal dari diselanya antrean ojol, guna mendahulukan pelanggan offline.
Driver yang sudah menunggu lama otomatis marah, tidak terima dengan perlakuan itu.
"Intinya cuma kesalahpahaman saja, antara driver ojol, dengan karyawan yang ada di Mie Gacoan. Makanan juga sudah diganti. Tetapi, pelanggan, atau ojol itu, memang sempat marah-marah juga kemarin," ungkapnya.
Namun, ia membantah kabar adanya kekerasan fisik yang dilakukan beberapa karyawan Mie Gacoan terhadap driver ojol, seperti informasi yang tersebar luas di dunia maya.
Menurutnya, insiden itu, tak dijumpai di lapangan.
"Tidak ada tindakan fisik, dari karyawan, maupun ojolnya sendiri. Kemudian, kita juga tidak ada intervensi apapun ya, kaitannya dengan permasalahan itu," tandasnya.
Walau begitu, ia mengakui, karena ada ketidakpuasan pada pelayanan restoran, sempat ada beberapa driver ojol yang menendang kursi, atau mengeluarkan makian yang tidak pantas.
Tapi, restoran pun bisa memahami hal itu.
"Yang jelas, tidak sampai ada kekerasan fisik dalam insiden itu, hanya masalah ringan saja sebenarnya. Tapi, karena di sosial media muncul, makanya heboh," cetusnya.
Untuk proses pembenahan, pengelola restoran sepakat, untuk melakukan penutupan sementara waktu.
Surahman menegaskan, langkah tersebut sudah melalui pembahasan oleh Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika).
"Jangan sampai kita frontal menutup, karena kesalahanya, atau insidennya hanya kecil saja. Salahnya kan manajemen, atau pelayanan saat operasional," ujarnya. (Tribunjogja)
(*)
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Ratusan Driver Ojek Online Geruduk Outlet Mie Gacoan Kotabaru, Ini Penjelasan Polsek Gondokusuman