Berita Video
Video Warga Tambak Lorok Semarang Terkepung Rob, Diperparah Limpasan Sungai saat Hujan
Seorang wanita paruh baya duduk termenung di depan rumah yang terletak di RT 04 RW 15 Tambak Lorok, Kelurahan Tanah Mas, Semarang Utara.
Penulis: budi susanto | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Berikut ini video warga Tambak Lorok Semarang terkepung rob, diperparah limpasan sungai saat hujan.
Seorang wanita paruh baya duduk termenung di depan rumah yang terletak di RT 04 RW 15 Tambak Lorok, Kelurahan Tanah Mas, Semarang Utara.
Wajah wanita berambut pendek ikal, yang mengenakan daster itu nampak pucat.
Di tengah lamunannya ia menatap jalanan pemukiman di depan rumahnya yang terendam air, dengan ketinggian sekitar 15 sentimeter.
Ia adalah Kiswanti (52), satu di antara warga Tambak Lorok yang dihadapkan dengan kondisi banjir rob selama bertahun-tahun.
Banjir rob yang melanda wilayah Kiswanti tinggal layaknya teror, yang selalu mengintai warga Tambak Lorok.
Pasalnya banjir rob selalu datang saat warga tertidur lelap, dan tidak bisa diprediksi waktunya.
Kondisi tersebut melanda Tambak Lorok hampir dua tahun, yang membuat warga selalu was-was.
Alhasil perekonomian, aktifitas warga, hingga kesehatan warga terganggu karena banjir rob yang melanda wilayah Tambak Lorok.
Kiswanti pun merasakan hal serupa, karena banjir rob selalu meneror wilayah tersebut.
“Banjir rob selalu jadi pikiran, dan penghalang aktifitas warga. Hari ini saja mendadak datang dan air masuk sampai ke kamar semua ruangan di dalam rumah,” katanya saat ditemui tribunjateng.com, Selasa (16/11/2021) pagi.
Kondisi tersebut membuatnya acapkali berjibaku untuk membersihkan rumah dari air dan sampah yang dibawa banjir rob.
“Capek seperti ini terus, pagi ini saja baru selesai membersihkan rumah. Dua tahun terakhir banjir rob semakin parah, dan semakin jadi beban pikiran,” ucapnya.
Sembari duduk di bangku yang ada di teras rumahnya, wanita 52 tahun itu sangat berharap ada perhatian dari pemerintah.
“Kami mohon segera ditangani agar banjir rob tidak selalu mengintai kami, pembangunan tanggul atau apapun yang bisa menghalau masuknya air ke pemukiman,” katanya.
Data yang dihimpun tribunjateng.com dari Ketua RW 15, seluruh wilayah RW 15 Tambak Lorok terdampak banjir rob.
Total keluarga yang terdampak bajir rob di wilayah tersebut mencapai 950 Kepala Keluarga (KK).
Adapun Ilham warga Tambak Lorok lainya, berujar, dua pekan terakhir banjir rob yang melanda wilayah Tambak Lorok dampaknya semakin parah.
“Dua pekan ini air sangat tinggi, apalagi saat hujan lebat turun. Air dari laut naik ditambah limpahan air hujan di sungai, membuat pemukiman semakin dikepung air,” tuturnya.
Ia menambahkan, kala banjir rob datang, ratusan rumah dan jalan pemukiman di Tambak Lorok selalu digenangi air dengan ketinggian 15 sampai 30 sentimeter.
“Semalam datangnya banjir rob sekitar pukul 03.00 WIB, dan akan terus berulang apalagi sekarang musim hujan. Hanya pemerintah yang bisa mengatasi kondisi ini, ada wacana membangun tanggul laut kami sudah senang, namun sampai sekarang tidak ada realisasinya, kami yang terdampak terus terang lelah dengan kondisi yang ada,” tambahnya. (*)
TONTON JUGA DAN SUBSCRIBE: