PSIS Semarang
Kembalinya Imran Nahumarury Bawa Perubahan di Jajaran Pelatih PSIS, Ini Penjelasan Komisaris
Seiring kedatangannya, muncul isu berkembang bahwa Imran akan menggeser posisi Ian Gillan di posisi pelatih kepala
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kembalinya Imran Nahumarury ke PSIS Semarang ternyata membawa perubahan.
Perubahan tersebut terjadi di jajaran kepelatihan.
Hal itu diungkapkan langsung oleh Komisaris PSIS, Junianto.

Imran memastikan diri kembali bergabung ke PSIS Semarang setelah absen dalam lima laga (series dua) BRI Liga 1 2021/2022.
Hal tersebut ditandai dengan kehadirannya memimpin latihan tim di Stadion Citarum Semarang mulai Senin (15/11) kemarin.
Baca juga: Imran Nahumarury Kembali ke PSIS Semarang, Seperti Ini Sambutan Panser Biru dan Snex
Baca juga: 7 Anak Perempuan Jadi Korban Pencabulan Pria 70 dan 45 Tahun, Para Ibu Kaget Dengar Pengakuan Mereka
Sebelumnya Imran mengajukan pengunduran diri, namun keinginannya tersebut dikabarkan tak direstui manajemen klub.
Seiring kedatangannya, muncul isu berkembang bahwa Imran akan menggeser posisi Ian Gillan di posisi pelatih kepala.
Sementara Ian Gillan akan menjabat posisi direktur teknik.
Dikonfirmasi terkait hal ini, Komisaris PSIS, Junianto membenarkan.
Memang ada opsi mengangkat Imran Nahumarury sebagai pelatih kepala.
"Iya coach Imran sudah kembali dan sudah gabung dengan anak-anak. Iya (Imran Nahumarury sebagai pelatih kepala--red)," kata Junianto kepada Tribunjateng.com.
Jika berdasarkan lisensi kepelatihan, Ian Gillan memegang lisensi AFC Pro.
Sedangkan Imran Nahumarury memegang lisensi A AFC.
Meski demikian, Imran tetap layak dan memenuhi kualifikasi sebagai pelatih kepala di kompetisi BRI Liga 1.
Di kompetisi musim ini, syarat sebagai pelatih kepala berdasarkan regulasi Liga 1 musim ini pada pasal 32 tentang dokumen pendaftaran official, sekurang-kurangnya memiliki sertifikat AFC A Coaching, UEFA A Licenece, atau yang setara yang mendapatkan pengakuan dari AFC yang dibuktikan dengan dokumen RECC (Recreation of Experience and Current Competence).