Berita Rembang
Miliki 231 UMKM Binaan dan Industri Kreatif, Rumah BUMN Rembang Ajak Naik Kelas
Kehadiran Rumah BUMN (RB) Rembang menjadi angin segar di tengah gersangnya kondisi perekonomian pada masa pandemi Covid-19.
Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: moh anhar
TRIBUNJATENG.COM, REMBANG - Kehadiran Rumah BUMN (RB) Rembang menjadi angin segar di tengah gersangnya kondisi perekonomian pada masa pandemi Covid-19.
Bagaimana tidak?
Sejak diresmikan pada 17 Agustus 2020 lalu, hingga kini RB Rembang telah membuat puluhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal naik kelas.
Tak hanya itu, RB Rembang yang beralamat di Jalan Jenderal Sudirman nomor 83 ini juga mencatatkan total transaksi penjualan produk UMKM sebesar miliaran rupiah.
Adapun wahana pengembangan UMKM dan industri kreatif ini dimotori oleh PT Semen Indonesia melalui anak usahanya, yakni PT Semen Gresik.
Baca juga: Ini Usulan Penyesuaian UMK Karanganyar 2022, Ada Peluang Upah Buruh akan Naik?
Baca juga: Seratusan Massa di Solo Aksi Demo, Orasi Protes Penanganan Terorisme di Indonesia
Humas & Institutional Relations Officer PT Semen Gresik, Yeni Indah Lestari, mengatakan bahwa total transaksi produk UMKM yang dicatatkan Rumah BUMN Rembang sejak Agustus 2020 hingga Oktober 2021 ini ialah Rp 1,02 miliar.
Nominal tersebut berasal dari 6871 transaksi yang melibatkan 231 UMKM binaan. Termasuk transaksi sebesar Rp 358 juta yang diraih melalui program Hampers Berkah UMKM Rembang 2021.
“Dengan konsep One Stop Place, seluruh fasilitas dan program yang ada di RB Rembang menjadi sarana berkolaborasi bagi UMKM dan industri kreatif untuk sama-sama bertumbuh dan berkembang,” jelas Yeni dalam kunjungan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Tengah ke RB Rembang, Jumat (12/11/2021).
RB Rembang antara lain menyediakan fasilitas ruang workshop, mini studio, internet berkecepatan tinggi, komputer, peralatan pembuatan konten, dan display produk UMKM secara gratis.
Yeni menambahkan, RB Rembang juga memiliki program-program khusus yang dirancang untuk membuat UMKM naik kelas.
“Naik kelas” di sini terbagi dalam empat tahapan, yakni Go Modern, Go Digital, Go Online, dan Go Global.
Go Modern dicapai melalui pendampingan inovasi produk, peningkatan kapasitas produksi, dan pemenuhan perizinan dasar.
“Adapun Go Digital ialah UMKM yang memiliki akses pemasaran digital namun belum optimal, menerapkan point of sales untuk pembukuan, pengemasan bagus, dan mengikuti pelatihan menengah,” kata Yeni.
Selanjutnya, Go Online adalah naik kelas yang dicapai ketika UMKM telah mengaktivasi pemasaran digital, memiliki pembukuan keuangan yang baik, sirkular ekonomi tertata, serta mengikuti pelatihan level 3.
Kisah Sukses Disabilitas Asal Rembang Manfaatkan Tongkol Jagung Jadi Kerajinan Bernilai Jual Tinggi |
![]() |
---|
Bupati Rembang Tekan Perusahaan untuk Rekrut Pekerja Disabilitas |
![]() |
---|
Kandang Persijap Jepara Stadion GBK Kembali Dicek Kementerian PUPR |
![]() |
---|
Peringati Hari Pahlawan, Alfamart Bersihkan Makam RA Kartini di Rembang |
![]() |
---|
Komplotan Residivis Tertangkap di Rembang, Ungkap Jenis Motor Paling Mudah dan Paling Susah Dicuri |
![]() |
---|