Berita Semarang
Papi Darwin Mucikari Semarang Sering Cicipi Cewek BO, Tak Mau Wajahnya Difoto
Polrestabes Semarang menangkap mucikari bernama Darwin Pratomo yang menjajakan jasa cewek BO.
Penulis: rahdyan trijoko pamungkas | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Darwin Pratomo seorang mucikari yang tertangkap Polrestabes Semarang karena membuka praktek prostitusi online di kos terletak di rumah kos Palapa Jalan Gayamsari II Kelurahan Gayamsari Kecamatan Gayamsari.
Darwin mengaku selain menyewakan jasa wanita, dirinya meminta jatah korban untuk memuaskan nafsu birahinya.
Pada kos tersebut dirinya membuka praktek prostitusi baru dua bulan.
"Rata-rata dalam sehari mendapat order sekitar paling rame 5 orang dan paling sepi 3 orang," jelasnya saat dihadirkan konfrensi pers di Mapolrestabes Semarang, Senin (22/11/2021).

Menurutnya, tarif kencan kilat dipatoknya sebesar Rp 600 ribu.
Korban mendapatkan bagian Rp 400 ribu sedangkan dirinya mendapatkan Rp 200 ribu.
"Jika dihitung setiap korban bisa mendapatkan penghasilan Rp 25 hingga 30 juta setiap bulannya sesuai yang dijanjikan diawal," ujarnya.
Darwin menerangkan merekrut korban untuk dijadikan wanita penghibur melalui media sosial.
Dirinya memberikan jaminan kepada korbannya tempat tinggal.
"Kalau belum dapat uang makan dari saya kata dia," ujar dia.
Menurut Darwin, 4 korban yang dijadikan wanita penjaja seks berasal dari 2 orang Jepara, 1 orang Palembang, dan 1 orang Semarang.
Rata-rata usia yang dipekerjakan maksimal usia 30 tahun.
"Terus kriterianya badan tidak boleh gendut. Di facebook saya juga sudah memberikan keterangan dibutuhkan cewek++. Terus si korban tanya ini pekerjaan pemandu lagu bukan. Saya jawab cewek++. Tapi si korban menganggapnya pemandu karaoke," katanya.
Darwin menuturkan telah menyiapkan dua kamar untuk menjalankan praktek tersebut.
Hal itu telah diketahui oleh penjaga kos.
"Saya janjikan siapkan tempat tinggal. Kalau belum dapat uang (korban) makan dari saya," tuturnya.
Darwin juga mengakui bahwa sebelumnya pernah melakukan hal sama dan sempat vakum 3 bulan.
Selain Semarang dirinya membuka praktek di Kudus.
"Kalau di Semarang sebelum di kos itu saya pernah buka di Semarang Barat. Kalau itu sudah lama. Maksimal saya rekrut 4 orang," jelas dia.
(*)