Muncul Sosok Orang Berani Balik Teguran Erick Thohir, Maunya Akses Toilet SPBU Pertamina Tetap Bayar

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Baru ramai pro kontra akses toilet di SPBU Pertamina berbayar.

Perselisihan argumen itu sampai di telinga Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.

Anak buah presiden Joko Widodo itu lantas mau menjajal, benarkah kalau kencing di toilet SPBU Pertamina itu tidak gratis?

Rupanya benar.

Dia membuktikan sendiri dan kini merasa kesal harus membayar tarif toilet yang mengatasnamakan kebersihan.

Selanjutnya, Erick Thohir menyerukan kepada Direksi PT Pertamina untuk menggratiskan fasilitas toilet umum di SPBU.

Munculah salah satu orang yang menolak instruksi Erick Thohir.

Dia adalah petugas penjaga toilet SPBU.

Orang itu bertugas di sebuah SPBU Pertamina di kawasan Jakarta Selatan.

Dia mengaku penghasilannya bergantung dari pendapatan dari penggunaan fasilitas toilet yang diterima SPBU.

"Jangan digratisin, kalau digratisin mau bagaimana repot," kata Yaya saat ditemui Tribunnews.com di area kerjanya, Selasa (23/11/2021).

Dia mengaku pendapatan yang diterimanya tidak seberapa.

Sebab penerimaan yang didapat dari fasilitas toilet juga harus dia setorkan kepada pemilik SPBU.

Setelah uang tersebut disetor, baru nantinya Yaya akan mendapatkan upah dari sisa setorannya.

SPBU tempat Yaya bertugas ini merupakan SPBU Pertamina yang dikelola swasta.

Namun dia menolak menyebutkan siapa nama pemiliknya.

"Kadang-kadang ngasih aja, dari dia mah saya nggak gaji tapi kalau ada lebihnya dari sini (setoran toilet) itu buat ngambil-ngambil gitu, baru dikasih. Kagak tentu, kalau ada kalau dapet disetor kalau ada lebihnya," ucapnya menambahkan.

Dia khawatir, jika sarana toilet SPBU digratiskan, dikhawatirkan tidak ada pegawai yang menjaga dan merawat kebersihannya.

Dia menyayangkan pernyataan Erick Thohir karena lingkungan toilet juga perlu dijaga kebersihannya secara berkala.

Bahkan agar nyaman, harus sesering mungkin dibersihkan.

Ada biaya operasional yang dikeluarkan.

"Saya kan kerja di sini membersihin juga, kalau nggak ada yang jagain, ya kotor dan bau," kata dia.

Dari para pemakai toilet dia mengaku menerima pemberian Rp 2 ribu.

Tapi kadang ada juga yang lewat begitu saja dan tidak membayar.

Baca juga: Pertamina Gratiskan Akses Toilet di Semua SPBU, Tak Ada Lagi Istilah kencing bayar

Erick Thohir Kesal

Menteri BUMN Erick Thohir kesal dengan adanya pungutan di toilet SPBU.

Saat kunjungi SPBU Pertamina di Probolinggo, Menteri BUMN Erick Thohir mengaku heran dengan pungutan itu.

Ia mengaku baru mengetahui bahwa fasilitas toilet umum bagi pengunjung SPBU dibebankan tarif mulai dari Rp2.000 sampai Rp4.000.

"Kenapa nggak gratis, ini kan fasilitas umum? kan sudah dapat untung dari jualan bensin," ujarnya.

Penjaga toilet di SPBU itu mengaku tidak tahu karena pekerjaannya hanya melakukan penjagaan dan perawatan toilet di situ.

Ia mengatakan pom bensin di situ merupakan pom bensin yang dikelola swasta.

"Saya nggak tahu pak, saya cuma kerja di sini pak," ujarnya.

"Yang punya siapa?" tanya Erick Thohir.

"Pak Agus," ujar penjaga toilet itu.

Erick Thohir lantas mengatakan ia akan segera menghubungi pemilik pom bensin, Pak Agus.

Ya udah nanti ditelfon pak Agusnya, agar toilet gratis, kenapa harus bayar kan sudah dapat untung dari jualan bensin" ujarnya.

Menteri BUMN juga segera menginstruksikan kepada direksi Pertamina untuk memperbaiki persoalan toilet berbayar tersebu.

Erick Thohir menegaskan seharusnya toilet SPBU yang berada di bawah Pertamina harusnya gratis.

Untuk itu, Erick meminta Direksi Pertamina agar menggratiskan fasilitas toilet di seluruh SPBU Pertamina yang dikelola langsung maupun dikerjasamakan dengan pihak swasta.

“Saya minta direksi Pertamina harus perbaiki. Dan saya minta nanti seluruh kerja sama dengan pom bensin (SPBU) swasta yang di bawah Pertamina toiletnya tidak boleh bayar, harus gratis,” ujar Erick Thohir.

Netizen yang melihat video yang diunggah Erick Thohir d akun Instagramnya itu memberi dukungan.

Banyak netizen yang setuju dengan Erick Thohir.

Namun ada yang khawatir jika toilet grtais makan kebersihannya kurang terjaga.

(*)

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com