Ngopi Surup
NGOPI SURUP : Suparno Jelaskan Julukan Ketua DPRD Termiskin di Jateng
Ngopi Surup program wawancara eksklusif Tribunjateng.com kali ini dengan nara sumber Ketua DPRD Kabupaten Sragen, Suparno.
Penulis: Mahfira Putri Maulani | Editor: Catur waskito Edy
Lalu pulang kampung babat alas lagi. Saya yakin semua ada yang mengatur yaitu Tuhan Yang Maha Esa.
Kita mengemban tugas kewajiban kepada keluarga, agama, negara. Saya yakin Tuhan akan memberikan jalan.
Saya anak petani yang tak bisa baca tulis. Anak kelima dari enam bersaudara. Semagat orangtua saya luar biasa, sehingga memberikan bekal ilmu adalah hal utama.
Latihan sendiri sebagai kontraktor listrik tiga bulan lalu jalan sendiri dan mendapat proyek. Pegang ketua penyedia jasa kelistrikan.
Saya tekuni dan mengenal almarhum Agus Wardoyo Ketua DPRD Sragen.
Kemudian pada 2001 saya sudah masuk PDIP, lalu 2009 masuk ke dunia politik diajak almarhum.
Panggung politik pertama Nyaleg 2009 dapil 1, terpilih. Jangan percaya kalau nyaleg harus punya banyak uang.
Yang terpenting adalah jaringan, punya komunitas, komunikasi yang baik. Jika hanya mengandalkan uang banyak tapi tidak dikenal masyarakat tidak akan dipilih.
Keluarga bagaimana Pak?
Memiliki tiga anak sudah kerja dua satu masih kuliah, sampai sekarang tiga periode di tahun 2019 menjadi ketua DPRD.
Bagaimana dulu penyesuaian dari pengusaha ke politik?
Kaget tidak, hanya saja pasti ada rintangan. Begitu saya menjadi anggota DPRD meskipun belum dilantik semua proyek di barang dan jasa off.
Semua dilepas begitu saja. Saya memegang teguh Siji Pesthi, Loro Jodho, Telu Wahyu. Itu semua ditentukan oleh Gusti Allah.
Bertemu istri di mana?
Saya dulu juga pacaran, ketemu di cembrengan. Sebelum dibuka mesin gula di PG Mojo, ada hiburan beranekaragam jualan bertemu di situ lalu berkenalan. Surat-menyurat.